Close Menu
MedpolindoMedpolindo
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    MedpolindoMedpolindo
    Login
    • Nasional
    • MPR
    • DPR
    • DPD
    • Daerah
    • Peristiwa
    • Polhukam
    • Dunia
    MedpolindoMedpolindo
    • DPR
    • MPR
    • DPD
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    Beranda ยป PDIP Ngotot Mau Menang Hatrick Lewat Isu Politik Dinasti
    Nasional

    PDIP Ngotot Mau Menang Hatrick Lewat Isu Politik Dinasti

    redaksiBy redaksi30 Oktober 202302 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Bagikan
    Facebook Twitter LinkedIn Copy Link

    Ketua Umum Relawan Lingkar Nusantara (LISAN), Hendarsam Marantoko menyoroti serangan isu dinasti politik yang sedang digencarkan kubu PDI Perjuangan (PDIP) terhadap Presiden Joko Widodo.

    Menurutnya, serangan-serangan tersebut merupakan ekskalasi hasrat PDIP yang sedianya berharap perubahan sistem pemilu, dari yang semula terbuka menjadi tertutup.

    “Semua itu dimulai dari Agenda PDIP yang menjadi satu-satunya partai yang ngotot agar sistem pemilu yang tadinya proporsional terbuka menjadi proporsional tertutup,” kata Hendarsam dalam keterangannya, Senin, 30 Oktober 2023.

    Biar lebih objektif, advokat yang aktif dalam relawan Lisan itu mengutip beberapa pendapat pengamat tentang tujuan PDIP yang menurutnya ngotot ingin sistem pemilu menjadi Proporsional Tertutup.

    “Ternyata tujuannya yaitu ingin hatrick kemenangan di Pilpres dan Pileg 2024 dan menutup celah demokrasi ke internal partainya karena nomor urut caleg ditentukan oleh partai sehingga caleg-caleg yang kurang direstui akan diberi nomor urut sepatu dan kemungkinan besar tidak akan terpilih,” kata Hendarsam.

    Kemudian agenda tersebut, kata dia, mendapat penolakan dari seluruh Parpol di Senayan. Penolakan ini dinilai sebagai upaya perlawanan terhadap sistem kekuasaan sentralistik.

    “Pada akhirnya agenda PDIP untuk hatrick kemenangan dan mendominasi kekuasaan selama 50-100 tahun kedepan menjadi kandas,” kata dia.

    Meski kandas harapan, PDIP masih punya peluang lain untuk memuluskan agendanya tersebut. Hendarsam menyebut PDIP masih punya Jokowi yang mempunyai tingkat kepuasan publik tinggi dan tentunya dapat diasosikan dengan PDIP.

    Kemudian, dalam perkembangannya Prabowo menggaet Gibran sebagai Cawapresnya, maka bergulirnya isu Dinasti yang digaungkan oleh beberapa pihak.

    “Jika ingin fair, dengan terminologi yang sama, semua bisa disebut Dinasti Politik, kita sebut saja PDIP dengan trah Soekarno, Nasdem dengan Surya Paloh dan anaknya dan Perindo dengan anak istrinya yang menjadi pengurus dan caleg di partainya,” kata dia.

    “Kenapa hanya Jokowi? ya karena itu bentuk kepanikan tidak berjalannya agenda mereka untuk mendominasi politik indonesia kedepannya,” sambung Hendarsam.

    Joko Widodo
    Share. Facebook Twitter Copy Link

    Berita Terkait

    Khawatir Tumpang-Tindih, Pemerintahan Prabowo Perlu Evaluasi Kortas Tipikor Polri

    20 Oktober 2024

    Tuding Jokowi Intervensi e-KTP, Pernyataan Agus Rahardjo Dinilai Tendensius

    2 Desember 2023
    Add A Comment

    Comments are closed.

    BERITA TERKINI

    Bonnie Triyana: Kalau Proyek Penulisan Sejarah Bersifat Selektif dan Parsial, Lebih Baik Hentikan Saja

    18 Juni 20250

    Sengketa 4 Pulau Tuntas, Bahtra Puji Kepemimpinan Dasco Ahmad di DPR

    18 Juni 20250

    Ali Zamroni Usul, Alihkan Penerbangan Umrah Ke BIJB Kertajati

    18 Juni 20250

    Menkop Budi Arie Bangga 80 Ribu Kopdes Merah Putih Sukses Terwujud

    18 Juni 20251

    Puan Minta Penyimpangan Penerimaan Siswa Baru Ditindak Tegas, Dorong Evaluasi Sistem Pendaftaran

    17 Juni 20250
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    © 2025 Medpolindo. Designed by Aco.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?