Close Menu
MedpolindoMedpolindo
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    MedpolindoMedpolindo
    Login
    • Nasional
    • MPR
    • DPR
    • DPD
    • Daerah
    • Peristiwa
    • Polhukam
    • Dunia
    MedpolindoMedpolindo
    • DPR
    • MPR
    • DPD
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    Beranda » Data Baseline Program Makan Bergizi: Kunci Akurasi dan Keberhasilan
    DPR

    Data Baseline Program Makan Bergizi: Kunci Akurasi dan Keberhasilan

    redaksiBy redaksi26 November 202432 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Ketua BKSAP DPR RI, Mardani Ali Sera/Ist
    Bagikan
    Facebook Twitter LinkedIn Copy Link

    Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, menekankan pentingnya penyusunan data baseline sebelum pelaksanaan program makan siang bergizi yang dicanangkan pemerintah. Langkah ini dinilai krusial untuk memastikan efektivitas program dapat diukur secara akurat. Program makan bergizi gratis ini tidak hanya sekadar menyediakan makanan, tetapi juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak Indonesia, sebagai bagian dari investasi pemerintah dalam sumber daya manusia.

    “Untuk keberhasilan program ini, data baseline sangat penting. Dengan adanya data tersebut, efektivitas program makan bergizi dapat diukur dan berjalan sesuai harapan,” ujar Mardani setelah menghadiri BKSAP Day di Institut Pertanian Bogor (IPB), yang mengusung tema Memperkuat Diplomasi Indonesia untuk Ketahanan Pangan dan Gizi, Senin (25/11/2024).

    Mardani, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), juga menyoroti pentingnya diplomasi jalur kedua (second track diplomacy) untuk mendukung langkah pemerintah dalam program besar ini. Program makan siang bergizi, yang mencakup hingga 81 juta penduduk, diyakini tidak hanya meningkatkan kesehatan dan gizi, tetapi juga membawa dampak positif bagi ekonomi masyarakat.

    “Program ini sangat besar, dengan anggaran hingga Rp450 triliun untuk menjangkau 81 juta jiwa. Ini hampir dua setengah kali jumlah penduduk Malaysia atau Singapura. Dengan skala sebesar ini, pendekatan berbasis riset dan data akurat sangat penting untuk memastikan keberhasilannya,” jelas Mardani.

    Ia juga mengingatkan bahwa kesuksesan program bergantung pada detail yang sering kali diabaikan. “Ada pepatah, the devil is in the details. Setiap elemen, sekecil apa pun, harus dikelola dengan teliti dan cermat,” katanya.

    DPR RI Indonesia Mardani Ali Sera
    Share. Facebook Twitter Copy Link

    Berita Terkait

    Nasir Djamil: Transformasi Digital Korlantas Harus Jawab Tantangan Ketertiban Jalan Raya

    20 Juni 2025

    Harga Beras Melambung saat Stok Surplus, Masalah Serius dalam Distribusi

    19 Juni 2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    BERITA TERKINI

    Nasir Djamil: Transformasi Digital Korlantas Harus Jawab Tantangan Ketertiban Jalan Raya

    20 Juni 20250

    Harga Beras Melambung saat Stok Surplus, Masalah Serius dalam Distribusi

    19 Juni 20250

    Khilmi Dorong Inovasi Energi: Limbah Lokal Bisa Jadi Pengganti Solar untuk PLN

    19 Juni 20250

    Adies Kadir Tekankan Pentingnya Penguasaan Teknologi Terkini Bagi Generasi Muda

    19 Juni 20250

    Bonnie Triyana: Kalau Proyek Penulisan Sejarah Bersifat Selektif dan Parsial, Lebih Baik Hentikan Saja

    18 Juni 20250
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    © 2025 Medpolindo. Designed by Aco.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?