Close Menu
MedpolindoMedpolindo
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    MedpolindoMedpolindo
    Login
    • Nasional
    • MPR
    • DPR
    • DPD
    • Daerah
    • Peristiwa
    • Polhukam
    • Dunia
    MedpolindoMedpolindo
    • DPR
    • MPR
    • DPD
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    Beranda ยป BKSAP Sampaikan Langkah-Langkah Adaptasi Iklim di COP29
    DPR

    BKSAP Sampaikan Langkah-Langkah Adaptasi Iklim di COP29

    redaksiBy redaksi17 November 202432 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Anggota BKSAP DPR RI, Rahayu Saraswati,/Ist
    Bagikan
    Facebook Twitter LinkedIn Copy Link

    Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR, Rahayu Saraswati, dalam perhelatan Parliamentary COP29 di Baku, Azerbaijan, Sabtu (16/11/2024), menyampaikan bahwa Indonesia, meskipun memiliki populasi sekitar 280 juta jiwa dan merupakan negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, dengan bonus demografi yang sangat besar, yaitu lebih dari 52 persen generasi Z dan milenial, secara umum dapat beradaptasi dengan baik terhadap perubahan iklim. Saraswati juga mengungkapkan bahwa Indonesia sebelumnya mampu mengatasi pandemi COVID-19 dengan baik.

    Lebih lanjut, Saraswati mengajak anggota parlemen global untuk mengambil langkah-langkah dalam kerangka adaptasi iklim. Pertama, mendorong pendidikan dan pelatihan untuk warga lokal agar mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk beradaptasi dengan perubahan iklim secara berkelanjutan.

    Kedua, parlemen harus memastikan pengambilan keputusan yang transparan dan inklusif. Terkait inklusivitas, ia menekankan pentingnya keterwakilan perempuan, kelompok penyandang disabilitas, dan masyarakat adat dalam parlemen. Ketiga, ia mendorong parlemen global untuk terus bekerja sama dalam menghadapi tantangan iklim ini.

    Di sisi lain, politisi dari Partai Gerindra ini menyoroti ketimpangan antara negara maju dan negara berkembang dalam penanganan karbon, mengingat negara-negara maju adalah kontributor terbesar terhadap krisis iklim. Ia mengingatkan bahwa negara-negara maju melakukan eksploitasi terhadap negara-negara berkembang selama era Revolusi Industri, yang menyebabkan peningkatan emisi karbon secara signifikan.

    Saraswati juga mengingatkan bahwa negara-negara miskin dan berkembang berhak mendapatkan akses untuk bantuan keuangan guna mendukung adaptasi iklim. Ia juga melihat peran penting sektor dunia usaha dan bisnis dalam mendukung upaya adaptasi terhadap perubahan iklim.

    COP29 DPR RI Indonesia Rahayu Saraswati
    Share. Facebook Twitter Copy Link

    Berita Terkait

    Cucun Komitmen Kawal Regulasi dan Anggaran Guna Tekan Stunting dan Kemiskinan Saat Reses

    20 Juni 2025

    Tingginya Beban Biaya Produksi Ikan Patin Pengaruhi Akses Protein Murah bagi Rakyat

    20 Juni 2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    BERITA TERKINI

    Cucun Komitmen Kawal Regulasi dan Anggaran Guna Tekan Stunting dan Kemiskinan Saat Reses

    20 Juni 20250

    Tingginya Beban Biaya Produksi Ikan Patin Pengaruhi Akses Protein Murah bagi Rakyat

    20 Juni 20250

    Nasir Djamil: Transformasi Digital Korlantas Harus Jawab Tantangan Ketertiban Jalan Raya

    20 Juni 20250

    Harga Beras Melambung saat Stok Surplus, Masalah Serius dalam Distribusi

    19 Juni 20250

    Khilmi Dorong Inovasi Energi: Limbah Lokal Bisa Jadi Pengganti Solar untuk PLN

    19 Juni 20250
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    © 2025 Medpolindo. Designed by Aco.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?