Close Menu
MedpolindoMedpolindo
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    MedpolindoMedpolindo
    Login
    • Nasional
    • MPR
    • DPR
    • DPD
    • Daerah
    • Peristiwa
    • Polhukam
    • Dunia
    MedpolindoMedpolindo
    • DPR
    • MPR
    • DPD
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    Beranda » Sorotan Komisi VIII atas Penyelenggaraan Haji 2024, Tantangan Baru Bagi Menteri Agama
    DPR

    Sorotan Komisi VIII atas Penyelenggaraan Haji 2024, Tantangan Baru Bagi Menteri Agama

    redaksiBy redaksi29 Oktober 202433 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid./Ist
    Bagikan
    Facebook Twitter LinkedIn Copy Link

    Di balik gemerlapnya pelaksanaan haji setiap tahun, terdapat berbagai persoalan yang seringkali belum terselesaikan. Baru-baru ini, Komisi VIII DPR RI melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan ibadah haji 2024 dan menyampaikan berbagai catatan penting kepada Menteri Agama yang baru, Nasaruddin Umar, dalam rapat di Senayan, Jakarta Pusat.


    Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid, dari Fraksi Gerindra, menyampaikan beberapa sorotan. Mulai dari pembayaran kontrak yang belum lunas hingga penggunaan kuota haji yang tidak sesuai dengan keputusan DPR. “Kami mendapatkan masukan bahwa ada kontrak yang dilaksanakan oleh travel tahun 2023 hingga kini belum terselesaikan pembayarannya,” ungkap Wachid, mempertanyakan transparansi aliran dana yang terlibat.


    Tak hanya itu, komunikasi yang buruk antara Kementerian Agama dan DPR turut menjadi perhatian Wachid. Ia menyayangkan bagaimana komunikasi dengan Menteri Agama sebelumnya, Yaqut Cholil Qoumas, dinilai tidak optimal, bahkan terkesan mengabaikan Komisi VIII. “Kami ini dianggap seperti anak bawang,” tegas Wachid, menggambarkan ketegangan yang sempat terjadi selama masa kepemimpinan Menag sebelumnya.


    Senada dengan Wachid, Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq juga menekankan pentingnya membangun komunikasi yang lebih harmonis antara Kementerian Agama dan Komisi VIII. Menurutnya, komunikasi yang buruk telah menurunkan efektivitas kerja DPR dalam mengawasi pelaksanaan ibadah haji. “Periode kemarin adalah periode terburuk dalam hubungan antara Komisi VIII dan Menteri Agama,” ujar Maman dengan tegas.


    Maman juga menyoroti adanya staf-staf khusus yang dinilai terlalu berkuasa dalam urusan haji, serta penunjukkan petugas-petugas haji yang kurang profesional. Hal ini, katanya, menjadi pembelajaran bagi Kementerian Agama yang kini dipimpin Nasaruddin Umar untuk lebih selektif dan transparan.


    Terkait kritikan ini, Nasaruddin Umar merespons dengan komitmen baru untuk meningkatkan kualitas pelayanan haji. Dia menyatakan akan menjadikan hasil evaluasi Pansus Haji DPR sebagai panduan bagi Kementerian Agama dalam pengambilan kebijakan ke depan. “Kami punya komitmen bahwa insya Allah, masalah ini tidak perlu terjadi lagi,” ujar Nasaruddin.


    Pansus Haji 2024 yang dibentuk DPR sebelumnya telah merampungkan laporannya dan disampaikan pada Rapat Paripurna terakhir DPR Periode 2019-2024. Laporan tersebut mencakup evaluasi terhadap pelaksanaan haji, termasuk ketidakhadiran Menteri Agama sebelumnya, Yaqut Cholil Qoumas, dalam beberapa undangan rapat Pansus Haji.


    Meski demikian, Yaqut membantah tudingan tersebut dan mengklaim bahwa ia tidak pernah menerima surat panggilan dari Pansus Haji. Ia mempertanyakan apakah ada kesalahan pengiriman atau miskomunikasi dalam proses tersebut. “Saya belum pernah menerima surat panggilan. Apakah surat itu salah alamat atau bagaimana, saya tidak tahu,” kata Yaqut.


    Dengan berbagai permasalahan yang telah disorot dan evaluasi yang dilakukan, Kementerian Agama kini menghadapi tantangan besar untuk memperbaiki sistem penyelenggaraan ibadah haji. Pembenahan mulai dari transparansi anggaran hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi harapan bagi seluruh masyarakat. Sebagai Menteri Agama yang baru, Nasaruddin Umar diharapkan mampu membawa perubahan dan menjawab tantangan dalam penyelenggaraan ibadah haji ke depan. 

    Abdul Wachid DPR RI Nasaruddin Umar penyelenggaraan ibadah haji 2024
    Share. Facebook Twitter Copy Link

    Berita Terkait

    Bonnie Triyana: Kalau Proyek Penulisan Sejarah Bersifat Selektif dan Parsial, Lebih Baik Hentikan Saja

    18 Juni 2025

    Sengketa 4 Pulau Tuntas, Bahtra Puji Kepemimpinan Dasco Ahmad di DPR

    18 Juni 2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    BERITA TERKINI

    Bonnie Triyana: Kalau Proyek Penulisan Sejarah Bersifat Selektif dan Parsial, Lebih Baik Hentikan Saja

    18 Juni 20250

    Sengketa 4 Pulau Tuntas, Bahtra Puji Kepemimpinan Dasco Ahmad di DPR

    18 Juni 20250

    Ali Zamroni Usul, Alihkan Penerbangan Umrah Ke BIJB Kertajati

    18 Juni 20250

    Menkop Budi Arie Bangga 80 Ribu Kopdes Merah Putih Sukses Terwujud

    18 Juni 20251

    Puan Minta Penyimpangan Penerimaan Siswa Baru Ditindak Tegas, Dorong Evaluasi Sistem Pendaftaran

    17 Juni 20250
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    © 2025 Medpolindo. Designed by Aco.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?