Close Menu
MedpolindoMedpolindo
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    MedpolindoMedpolindo
    Login
    • Nasional
    • MPR
    • DPR
    • DPD
    • Daerah
    • Peristiwa
    • Polhukam
    • Dunia
    MedpolindoMedpolindo
    • DPR
    • MPR
    • DPD
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    Beranda » Fikri Evaluasi Haji 2024: Dorong Pembenahan Pelayanan Haji 2025 yang Lebih Baik
    DPR

    Fikri Evaluasi Haji 2024: Dorong Pembenahan Pelayanan Haji 2025 yang Lebih Baik

    redaksiBy redaksi30 Oktober 202423 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Bagikan
    Facebook Twitter LinkedIn Copy Link

    Menyoroti evaluasi pelaksanaan ibadah haji tahun 2024, Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKS, Abdul Fikri Faqih, mendesak pemerintah, khususnya Kementerian Agama (Kemenag), untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan haji 2025, terutama dalam aspek pelayanan jemaah. Permintaan tersebut disampaikan Fikri saat Rapat Evaluasi Penyelenggaraan Haji 2024 bersama Menteri Agama Nasaruddin Umar dan jajaran terkait di Gedung Senayan DPR RI.


    Dalam rapat yang turut dihadiri oleh Wakil Menteri Agama RI Romo Syafi’i, Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH) KH Mochamad Irfan Yusuf, dan Dirjen PHU Hilman Latief ini, Fikri menyampaikan pentingnya evaluasi yang mendalam untuk menghindari kendala yang sama di tahun mendatang. Fikri mengusulkan agar Kemenag melibatkan berbagai pihak melalui forum diskusi kelompok terpumpun (DKT) atau konsinyering guna memastikan setiap permasalahan terselesaikan tuntas.


    “Kami menyarankan perlunya diskusi terarah agar permasalahan yang pernah terjadi tidak terulang lagi,” ujar Fikri, mengacu pada ketidakhadiran Menag pada rapat evaluasi haji periode lalu yang sempat memunculkan ketidakpuasan di kalangan legislator.


    Efisiensi Dana dan Potensi Penghematan


    Di sisi lain, Fikri mengapresiasi efisiensi dana haji tahun 2024 yang mencapai Rp 601,3 miliar, yang sebagian besar berasal dari penggunaan nilai manfaat. Fikri menyarankan agar dana efisiensi ini dapat dialokasikan untuk subsidi biaya perjalanan haji 2025, mengurangi beban biaya per jemaah hingga sekitar Rp 2,8 juta. 


    Selain itu, ia juga menyarankan agar masa tinggal jemaah di Arab Saudi dipangkas dari 40 hari menjadi 30 hari. Menurutnya, opsi ini memungkinkan dengan memanfaatkan tiga bandara tambahan di Saudi, seperti Thaif, Yanbu, dan Qashim, sehingga penghematan biaya akan lebih optimal. “Dengan lobi tingkat tinggi antara Indonesia dan Saudi, masa tinggal jemaah dapat dikurangi hingga 30 hari saja,” jelasnya.


    Masalah Kinerja Maskapai dan Potensi Ekonomi Haji


    Fikri juga menyoroti ketidaksesuaian waktu keberangkatan yang dialami maskapai Garuda Indonesia dibandingkan Saudi Airlines. Berdasarkan data, ketepatan waktu Garuda berada di 78,5% untuk keberangkatan, sementara Saudia mencapai 96,54%. Fikri berharap Kemenag mempertimbangkan catatan ini dalam menentukan maskapai untuk penyelenggaraan haji tahun depan.


    Selain aspek transportasi, Fikri menyoroti potensi ekonomi dari pelaksanaan haji, seperti pemanfaatan daging dam, ekspor bumbu nusantara, dan makanan siap saji. Ia menjelaskan, “Potensi nilai daging dam dari seluruh jemaah haji reguler setara dengan Rp 511 miliar, nilai ini sangat besar dan harus dikelola dengan baik.”


    Meski survei dari BPS menunjukkan peningkatan skor kepuasan jemaah haji tahun ini, Fikri merasa perlu dilakukan survei pascapelaksanaan haji untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat. Menurutnya, survei selama pelaksanaan dapat mempengaruhi objektivitas hasil, karena jemaah biasanya masih dalam kondisi emosional yang tinggi. Dengan berbagai masukan dan catatan tersebut, DPR RI berharap penyelenggaraan haji 2025 dapat memberikan pengalaman lebih baik dan lebih nyaman bagi jemaah. 

    Abdul Fikri Faqih DPR RI Haji 2025 Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH) KH Mochamad Irfan Yusuf Nasaruddin Umar
    Share. Facebook Twitter Copy Link

    Berita Terkait

    Bonnie Triyana: Kalau Proyek Penulisan Sejarah Bersifat Selektif dan Parsial, Lebih Baik Hentikan Saja

    18 Juni 2025

    Sengketa 4 Pulau Tuntas, Bahtra Puji Kepemimpinan Dasco Ahmad di DPR

    18 Juni 2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    BERITA TERKINI

    Bonnie Triyana: Kalau Proyek Penulisan Sejarah Bersifat Selektif dan Parsial, Lebih Baik Hentikan Saja

    18 Juni 20250

    Sengketa 4 Pulau Tuntas, Bahtra Puji Kepemimpinan Dasco Ahmad di DPR

    18 Juni 20253

    Ali Zamroni Usul, Alihkan Penerbangan Umrah Ke BIJB Kertajati

    18 Juni 20251

    Menkop Budi Arie Bangga 80 Ribu Kopdes Merah Putih Sukses Terwujud

    18 Juni 20251

    Puan Minta Penyimpangan Penerimaan Siswa Baru Ditindak Tegas, Dorong Evaluasi Sistem Pendaftaran

    17 Juni 20250
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    © 2025 Medpolindo. Designed by Aco.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?