Close Menu
MedpolindoMedpolindo
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    MedpolindoMedpolindo
    Login
    • Nasional
    • MPR
    • DPR
    • DPD
    • Daerah
    • Peristiwa
    • Polhukam
    • Dunia
    MedpolindoMedpolindo
    • DPR
    • MPR
    • DPD
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    Beranda » Menyalakan Asa di Tengah Bencana: Kisah Penanganan Longsor di Sukabumi
    DPR

    Menyalakan Asa di Tengah Bencana: Kisah Penanganan Longsor di Sukabumi

    redaksiBy redaksi7 Desember 202423 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Wakil Ketua DPR RI Bidang Kesejahteraan Rakyat, Cucun Ahmad Syamsurijal,/Ist
    Bagikan
    Facebook Twitter LinkedIn Copy Link

    Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tengah berduka. Pergeseran tanah dan longsor yang terjadi di Desa Mekarsari telah meninggalkan luka mendalam bagi warganya. Infrastruktur yang hancur, jalanan terputus, dan ratusan jiwa mengungsi menyiratkan perjuangan baru untuk bangkit. Namun, di tengah kesulitan itu, ada harapan yang mulai menyala—didorong oleh kehadiran para pemimpin dan relawan yang tak tinggal diam.


    Pada Jumat (6/12/2024) Wakil Ketua DPR RI Bidang Kesejahteraan Rakyat, Cucun Ahmad Syamsurijal, melangkah ke lokasi bencana dengan tujuan lebih dari sekadar meninjau. Kehadirannya adalah bentuk nyata dari upaya kemanusiaan: memberikan bantuan, memastikan penanganan berjalan cepat, dan membawa pesan bahwa warga tidak sendiri.


    “Ini tugas kita bersama,” ujar Cucun tegas, saat meninjau jalan-jalan yang tertutup material longsor. Ia memastikan alat berat segera dikerahkan untuk membuka akses jalan yang terputus. Namun, bukan hanya akses fisik yang dipikirkan, melainkan juga akses kehidupan bagi para pengungsi yang kehilangan tempat tinggal mereka.


    Mengobati Luka Fisik dan Psikologis


    Di pengungsian, 72 kepala keluarga dengan total 260 jiwa masih berusaha menata ulang hidup. Kebanyakan dari mereka masih terkejut, dihantui kekhawatiran akan masa depan. “Kami butuh lebih dari sekadar tempat tinggal sementara,” keluh seorang pengungsi.


    Cucun memahami betul kebutuhan ini. Ia mengoordinasikan penyediaan layanan trauma healing, khususnya bagi anak-anak yang mengalami trauma mendalam. “Mereka kaget dan khawatir. Trauma healing sangat penting untuk memulihkan kondisi psikologis mereka,” ungkapnya.


    Selain itu, bantuan langsung berupa kebutuhan dasar seperti makanan dan selimut juga diberikan, sementara koordinasi dengan Kementerian Sosial terus dilakukan untuk memastikan kebutuhan pengungsi terpenuhi.


    Membangun Ulang dengan Harapan Baru


    Namun, bagi Cucun, pemulihan bukan hanya soal mengembalikan yang hilang, tetapi juga membangun ulang dengan lebih baik. Ia mendorong pemerintah daerah dan pusat untuk bekerja sama dalam menata ulang kawasan terdampak agar lebih tahan terhadap bencana di masa depan. “Relokasi dan penataan ulang kawasan harus memperhatikan aspek geospasial dan risiko bencana,” katanya.


    Cucun juga menyoroti pentingnya reformasi pengelolaan lingkungan, mengingat aktivitas tambang emas ilegal yang merusak ekosistem dan memperparah risiko bencana. “Ini tidak bisa ditawar. Pemerintah harus tegas dan konsisten dalam menjaga lingkungan,” ujarnya.


    Menguatkan Peran Negara di Tengah Krisis


    Sebagai perwakilan rakyat, Cucun juga membawa pesan penting ke tingkat nasional. Dalam rapat koordinasi dengan para pemangku kepentingan, ia menekankan pentingnya penguatan lembaga penanggulangan bencana seperti BNPB dan BMKG. “Indonesia adalah negara rawan bencana. Kita harus memperkuat mitigasi dan memastikan anggaran memadai untuk mendukung upaya ini,” tegasnya.


    Ia juga mendesak percepatan pencairan dana bencana agar penanganan dapat dilakukan lebih efisien. Baginya, mitigasi bencana bukan hanya urusan teknis, tetapi juga kewajiban moral untuk melindungi kehidupan rakyat.


    Harapan di Tengah Badai


    Bencana di Sukabumi mengingatkan bahwa hidup bisa berubah dalam sekejap. Namun, kisah para pemimpin dan relawan yang bekerja bahu-membahu menunjukkan bahwa di tengah derita, selalu ada asa yang bisa dirajut kembali.


    Cucun Ahmad Syamsurijal bukan hanya membawa bantuan, tetapi juga harapan. Dengan setiap langkahnya di Desa Mekarsari, ia menyalakan keyakinan bahwa masyarakat Sukabumi tidak sendiri dalam menghadapi badai ini.


    Di balik kehancuran, ada harapan baru. Sukabumi akan bangkit, dengan tangan-tangan yang saling menggenggam dan tekad yang tak tergoyahkan. 

    BNPB DPR RI Indonesia
    Share. Facebook Twitter Copy Link

    Berita Terkait

    Bonnie Triyana: Kalau Proyek Penulisan Sejarah Bersifat Selektif dan Parsial, Lebih Baik Hentikan Saja

    18 Juni 2025

    Sengketa 4 Pulau Tuntas, Bahtra Puji Kepemimpinan Dasco Ahmad di DPR

    18 Juni 2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    BERITA TERKINI

    Bonnie Triyana: Kalau Proyek Penulisan Sejarah Bersifat Selektif dan Parsial, Lebih Baik Hentikan Saja

    18 Juni 20250

    Sengketa 4 Pulau Tuntas, Bahtra Puji Kepemimpinan Dasco Ahmad di DPR

    18 Juni 20253

    Ali Zamroni Usul, Alihkan Penerbangan Umrah Ke BIJB Kertajati

    18 Juni 20251

    Menkop Budi Arie Bangga 80 Ribu Kopdes Merah Putih Sukses Terwujud

    18 Juni 20251

    Puan Minta Penyimpangan Penerimaan Siswa Baru Ditindak Tegas, Dorong Evaluasi Sistem Pendaftaran

    17 Juni 20250
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    © 2025 Medpolindo. Designed by Aco.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?