Close Menu
MedpolindoMedpolindo
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    MedpolindoMedpolindo
    Login
    • Nasional
    • MPR
    • DPR
    • DPD
    • Daerah
    • Peristiwa
    • Polhukam
    • Dunia
    MedpolindoMedpolindo
    • DPR
    • MPR
    • DPD
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    Beranda ยป Catatan Banggar terkait Optimalisasi Hilirisasi Industri di Kalbar Guna Wujudkan Ekonomi Berkeadilan
    DPR

    Catatan Banggar terkait Optimalisasi Hilirisasi Industri di Kalbar Guna Wujudkan Ekonomi Berkeadilan

    redaksiBy redaksi28 November 202433 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Syarief Abdullah Alkadrie/Ist
    Bagikan
    Facebook Twitter LinkedIn Copy Link

    Provinsi Kalimantan Barat berada di posisi strategis yang dikaruniai oleh kekayaan sumber daya alam berlimpah, satu di antaranya adalah sektor perkebunan kelapa sawit. Walaupun begitu, pemerintah daerah menghadapi tantangan terkait pembagian Dana Bagi Hasil (DBH) yang dinilai belum mencerminkan prinsip keadilan.

    Mengetahui isu tersebut, Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Syarief Abdullah Alkadrie menekankan pentingnya revisi formulasi DBH agar lebih adil. Hal ini dirinya sampaikan dalam agenda Kunjungan Kerja Banggar DPR RI di Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (28/11/2024)

    “Saya tegaskan DBH harus dihitung dengan formulasi yang tepat, berdasarkan luas kebun dan produktivitasnya, bukan hanya pajak ekspor. Ini agar prinsip keadilan benar-benar terpenuhi,” lugas Syarief.

    Ia juga menyoroti pentingnya optimalisasi Pelabuhan Kijing untuk mendukung hilirisasi industri sektor kelapa sawit dan bauksit di Kalimantan Barat. Maka dari itu, agenda ini turut melibatkan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia, yang dihadiri oleh Pejabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, para bupati, para wali kota, serta jajaran pemerintah daerah.

    Anggota Banggar DPR RI Hamka B. Kady pun menekankan pentingnya optimalisasi serapan anggaran pemerintah daerah. Ia mengingatkan agar kebijakan ‘automatic adjustment’ yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan tidak menjadi kendala bagi kementerian dan lembaga.

    “Serapan anggaran harus optimal. Dana desa yang ditransfer langsung ke desa harus digunakan sesuai peruntukannya. Koordinasi yang baik antara pemerintah desa dan BUMDes sangat penting untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” kata Hamka.

    Menambahkan, Wakil Ketua Banggar DPR RI Jazilul Fawaid berharap agar alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. “Kami berharap TKDD yang diterima Kalimantan Barat bisa meningkatkan nilai tukar petani dan nelayan, sehingga kesejahteraan mereka dapat terjamin,” tegas Jazilul.

    Sementara itu, Pj Gubernur Kalimantan Barat Harrison menjelaskan sejumlah kendala yang dihadapi pemerintah daerah. Salah di antaranya adalah keterlambatan petunjuk teknis (juknis) yang baru diterima pada bulan Juni. “Ini menjadi kendala besar dalam penyerapan anggaran daerah. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat juga terkontraksi menjadi 4,78 persen akibat pelarangan ekspor bauksit,” ungkap Harrison.

    Ia pun menambahkan, infrastruktur jalan kini menjadi kebutuhan mendesak untuk mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi, khususnya di Provinsi Kalimantan Barat. Akan tetapi, imbuhnya, pembiayaannya belum mampu tercukupi lantaran hanya mengandalkan PAD.

    Inovasi dan Hilirisasi Industri

    Menutup pernyataaan, Wakil Ketua Banggar DPR RI Syarief Abdullah Alkadrie menyampaikan agenda kunjungan ke Provinsi Kalimantan Barat ini menjadi momentum bagi para stakeholder untuk memacu diri memperbaiki tata kelola keuangan daerah sekaligus mempercepat pembangunan demi kesejahteraan masyarakat setempat.

    Politisi Fraksi Partai NasDem ini pun menekankan krusialnya upaya inovasi untuk memanfaatkan potensi sumber daya daerah. Ia juga mendorong optimalisasi pembangunan dua smelter bauksit yang kini telah selesai.

    “Hilirisasi industri harus dimanfaatkan secara optimal. Perlu ada kebijakan atau patokan harga jual terendah untuk mencegah permainan harga yang merugikan,” pungkas legislator daerah pemilihan Kalimantan Barat I itu.

    DBH DPR RI Indonesia Syarief Abdullah Alkadrie
    Share. Facebook Twitter Copy Link

    Berita Terkait

    Legislator: Berbeda dengan Bintang Kejora, Bendera One Piece Tidak Punya Dimensi Ideologis

    6 Agustus 2025

    Pemerintah Perlu Rumuskan Regulasi Royalti Lagu yang Adil dan Tidak Bebani Pelaku Usaha

    6 Agustus 2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    BERITA TERKINI

    Legislator: Berbeda dengan Bintang Kejora, Bendera One Piece Tidak Punya Dimensi Ideologis

    6 Agustus 20250

    Pemerintah Perlu Rumuskan Regulasi Royalti Lagu yang Adil dan Tidak Bebani Pelaku Usaha

    6 Agustus 20252

    Pujian untuk Bidan yang Sebrangi Sungai Demi Obati Pasien

    6 Agustus 20251

    Khawatir Status UNESCO Dicabut, Kaji Ulang Izin Resort di TN Komodo

    5 Agustus 20250

    Dukung Pelaku Ekraf, Puan Hadiri Peluncuran Lini Busana Wastra Nusantara

    5 Agustus 20250
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    © 2025 Medpolindo. Designed by Aco.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?