Close Menu
MedpolindoMedpolindo
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    MedpolindoMedpolindo
    Login
    • Nasional
    • MPR
    • DPR
    • DPD
    • Daerah
    • Peristiwa
    • Polhukam
    • Dunia
    MedpolindoMedpolindo
    • DPR
    • MPR
    • DPD
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    Beranda » Golkar di Bawah Tangan Dingin Airlangga Hartarto Kian Menjanjikan
    Uncategorized

    Golkar di Bawah Tangan Dingin Airlangga Hartarto Kian Menjanjikan

    redaksiBy redaksi24 Januari 202303 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Bagikan
    Facebook Twitter LinkedIn Copy Link

    Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Kang Emil/RK) resmi berlabuh dan menjadi kader Partai Golongan Karya (Golkar). Sebelumnya, mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo (Pakde Karwo) juga kembali bernaung di bawah partai berlambang pohon beringin itu.

    Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad menilai migrasi tokoh menjadi fenomena politik yang jamak terjadi. Biasanya ketua umum partai memegang peranan besar untuk mengundang seorang tokoh untuk bergabung dalam partai tersebut. “Biasanya kalau migrasi itu, atau tokoh masuk itu diajak ketua umum,” ujar Nyarwi Senin (23/1/2023).

    Pakar komunikasi politik Universitas Gadjah Mada (UGM) itu juga menjelaskan migrasi tokoh ke Golkar sekaligus menjadi bukti partai berlambang beringin itu masih dilihat menarik dan menjanjikan.

    “Ini menunjukkan Golkar masih punya daya tarik di mata tokoh. Arti ya sebagai sebuah organisasi Golkar masih dipandang cukup menjanjikan,” kata Nyarwi.

    Di sisi lain, migrasi tersebut juga terjadi akibat tidak adanya tokoh dominan di Golkar. Sehingga setiap tokoh boleh jadi punya kesempatan untuk berkembang.

    “Karena di Golkar tidak ada tokoh utama, dominan, tidak yang sangat kuat secara elektoral. Itu kelemahan tapi kelebihan. Golkar menjadi partai terbuka, kayak perusahaan seperti perusahaan Tbk,” tandasnya.

    Meski menarik bagi tokoh, Golkar juga punya tantangan lain. Semakin banyak tokoh bergabung, maka semakin membutuhkan pengelolaan yang apik. Apalagi terkait dengan Pilpres 2024.

    “Ketiga, semakin banyak bergabungnya para tokoh menjadi tantangan bagi Golkar untuk mengelola berbagai kepentingan, termasuk strategi yang diperlukan dalam konteks pileg maupun pilpres,” pungkasnya.

    Sementara itu, Peneliti Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof Lili Romli mengatakan Partai Golkar membuka kesempatan yang setara bagi kader mereka, termasuk kader baru, putra daerah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

    “Bergabung dengan Golkar mereka memiliki posisi yang sama dengan elit elit lain, yang suaranya didengar,“ kata Prof Lili, Senin (23/1/2023).

    Dia mencontohkan, Pakde Karwo pindah dari Demokrat yang sangat kuat dengan profil mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sementara Golkar, kuat di bawah kepemimpinan Ketum Airlangga Hartarto dan kerja kader-kader mereka.

    Ini yang membuat Pakde Karwo dan Kang Emil merapat ke Golkar. “Mereka melihat di Golkar sistem bukan figur, bukan personal, semuanya setara,” jelas Prof Lili.

    Menguntungkan

    Kehadiran dua putra daerah ini juga diharapkan dapat mendongkrak elektoral partai juga Ketum Airlangga.

    “Tentu menguntungkan untuk Golkar, mereka membutuhkan tokoh lokal, yang memiliki pengaruh, sementara mereka kemudian diberikan jabatan, privilege,” ungkap Prof Lili. Dan dengan Kepemimpinan Ketum Airlangga, membuka ruang bagi putra daerah untuk berkarya.

    Kemudian, Pakde Karwo dan Kang Emil mendapatkan manfaat jangka panjang dengan bergabung bersama Golkar.

    “Pasti ada tawar menawar bukan hanya posisi istimewa di kepemimpinan partai mungkin juga mereka akan dicalonkan di daerah yang mereka memiliki basis masa yang kuat. Dan untuk melenggang ke senayan juga tinggi, bahkan jika dia mendongkrak suara yang lebih besar, bukan tidak mungkin dia dikasih posisi yang lebih tinggi lagi,” tambah Lili.

    Saat ini Kang Emil diberi jabatan Wakil Ketua Umum (waketum) Bidang Penggalangan Pemilih Partai Golkar dan Pakde Karwo sebagai Wakil Ketua Dewan Pakar.

    Sebelumnya, saat menjawab tantangan dari jabatan tersebut, Kang Emil mengatakan, “Partai Golkar memutuskan untuk mengusung pak Airlangga di Pilpres, karena saya anggota Partai Golkar ya artinya saya harus mengamankan itu,” ucap dia.

    Berdasarkan Munas Partai Golkar, mereka mengajukan Ketum Airlangga sebagai Capres di 2024. Ketum Airlangga memiliki jam terbang tinggi sebagai politisi, pengusaha maupun sebagai menteri.

    Dalam kapasitasnya sebagai Menko Perekonomian, kebijakannya banyak menyasar rakyat kecil, mengoskertrasi perekonomian Indonesia tetap tangguh.

    Airlangga Hartarto
    Share. Facebook Twitter Copy Link

    Berita Terkait

    KIB Harus Pertimbangkan Opsi Koalisi Lain

    15 Februari 2023

    Airlangga Punya Modal Besar Untuk Dongkrak Elektabilitas

    27 Januari 2023
    Add A Comment

    Comments are closed.

    BERITA TERKINI

    Tabarakallah, Jurnalis dan Vlogger di Tanah Suci: Antara Tugas dan Cerita

    12 Juni 20250

    Jangan Korbankan Raja Ampat Demi Hilirisasi Nikel yang Merusak

    12 Juni 20250

    Kelelahan Jemaah Ditambah Krisis Katering, BPKH Diminta Profesional dan Responsif

    12 Juni 20250

    Izin 4 Tambang di Raja Ampat Dicabut, Komisi VII Minta Pemerintah Konsisten

    11 Juni 20250

    Puan Bicara Isu Kesetaraan Gender di Konferensi Internasional Kampus CSU Sacramento AS

    11 Juni 20250
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    © 2025 Medpolindo. Designed by Aco.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?