Close Menu
MedpolindoMedpolindo
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    MedpolindoMedpolindo
    Login
    • Nasional
    • MPR
    • DPR
    • DPD
    • Daerah
    • Peristiwa
    • Polhukam
    • Dunia
    MedpolindoMedpolindo
    • DPR
    • MPR
    • DPD
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    Beranda » Butuh Keterlibatan Nakes Terlatih Demi Percepat Turunkan Kasus Stunting
    DPR

    Butuh Keterlibatan Nakes Terlatih Demi Percepat Turunkan Kasus Stunting

    redaksiBy redaksi25 Maret 202302 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Anggota Komisi X DPR RI Lestari Moerdijat/Ist
    Bagikan
    Facebook Twitter LinkedIn Copy Link

    Anggota Komisi X DPR RI Lestari Moerdijat mendukung keterlibatan tenaga kesehatan (nakes) terampil untuk mendeteksi kecukupan gizi anak dan balita. Menurutnya, keterlibatan nakes menjadi krusial lantaran dapat mempercepat upaya menekan angka kasus stunting di tanah air secara signifikan.

    Politisi Fraksi NasDem itu pun turut mendorong setiap pemangku kepentingan, baik tingkat pusat maupun daerah, agar konsisten serta aktif mewujudkan upaya tersebut menjadi nyata. Ia juga menyetujui dalam meningkatkan literasi kecukupan gizi keluarga harus melibatkan para nakes terampil. Sehingga, harapannya, setiap anggota rumah tangga dapat memahami dan mempraktikan pengetahuan tersebut.

    Dirinya ingin generasi bangsa Indonesia menjadi kuat dan tangguh untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

    “Keterlibatan tenaga kesehatan dan masyarakat yang terlatih sangat penting dalam percepatan penurunan jumlah kasus stunting di tanah air,” tegas Ririe, sapaan akrabnya, kepada medpolindo.com dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/3/2023).

    Sebelumnya, pada Kamis (24/3/2023) lalu, Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD PPNI) Kota Surabaya mengerahkan sedikitnya 1.500 perawat untuk menangani dan mencegah indikasi gejala balita stunting di kota pahlawan itu. Ribuan perawat tersebut fokus memprioritaskan upaya penanganan dan pencegahan indikasi gejala balita stunting di empat kecamatan di Surabaya, Jawa Timur.

    Di sisi lain, berdasarkan informasi yang Ririe terima, kini Indonesia telah mengurangi angka stunting dari 24,4 persen pada 2021 menjadi 21,6 persen pada tahun lalu. Namun, pengurangan ini dianggap belum maksimal. Pasalnya, masih banyak upaya yang harus dilakukan untuk mencapai target penurunan angka kasus stunting hingga 14 persen pada akhir tahun 2024. Maka dari itu, ia berharap usaha yang dilakukan seperti para perawat di Surabaya bisa turut diterapkan juga di sejumlah daerah yang memiliki angka kasus stunting tinggi. 

    DPD PPNI DPR RI Kesehatan
    Share. Facebook Twitter Copy Link

    Berita Terkait

    Mardani Dorong Pemprov Jakarta dan Pusat Kolaborasi Tangani Banjir Jakarta

    10 Juli 2025

    Forum Bakohumas Tekankan Partisipasi Publik Bermakna dalam Proses Legislasi

    10 Juli 2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    BERITA TERKINI

    Tiga Catatan Darmadi untuk Kemenkop: Roadmap Kabur, Tugas Tak Jelas, Eksekusi Telat

    10 Juli 20250

    Mardani Dorong Pemprov Jakarta dan Pusat Kolaborasi Tangani Banjir Jakarta

    10 Juli 20250

    Forum Bakohumas Tekankan Partisipasi Publik Bermakna dalam Proses Legislasi

    10 Juli 20250

    Warga 3T Tak Rasakan Nilai Pancasila, Negara Harus Hadir Lewat Layanan Dasar

    9 Juli 20250

    KUHAP Lama Berusia 44 Tahun, DPR Targetkan Revisi untuk Peradilan yang Adil

    9 Juli 20250
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    © 2025 Medpolindo. Designed by Aco.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?