Close Menu
MedpolindoMedpolindo
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    MedpolindoMedpolindo
    Login
    • Nasional
    • MPR
    • DPR
    • DPD
    • Daerah
    • Peristiwa
    • Polhukam
    • Dunia
    MedpolindoMedpolindo
    • DPR
    • MPR
    • DPD
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    Beranda » IKM ‘Capli’ Aceh Bukti Nyata Industri Kecil Mampu Dorong Perekonomian Daerah
    DPR

    IKM ‘Capli’ Aceh Bukti Nyata Industri Kecil Mampu Dorong Perekonomian Daerah

    redaksiBy redaksi23 Oktober 202503 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay (baju hitam)/Ist
    Bagikan
    Facebook Twitter LinkedIn Copy Link

     Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengapresiasi keberhasilan industri kecil menengah (IKM) pengolahan saus cabai “Capli” milik PT Rayeuk Aceh Utama di Aceh. Menurutnya, IKM Capli mampu menjadi contoh konkret penggerak ekonomi masyarakat di daerah. 

    “Hari ini kita datang untuk melihat langsung salah satu perusahaan yang benar-benar bekerja mengembangkan ekonomi masyarakat kecil. Modal awal mereka hanya sekitar Rp500 ribu, dan sekarang setiap bulan bisa mendapatkan keuntungan minimal Rp100 juta. Itu perkembangan yang luar biasa, kami apresiasi,” ungkap Saleh kepada medpolindo.com dalam kunjungan kerja reses Komisi VII DPR RI ke provinsi Aceh, Kamis (23/10/2025).

    Lebih lanjut, Politisi Fraksi PAN ini menilai keberhasilan IKM Capli tidak hanya berdampak pada peningkatan kapasitas produksi, tetapi juga memberikan multiplier effect bagi masyarakat sekitar. Saat ini, sekitar 200 petani lokal telah terlibat dalam rantai pasok bahan baku cabai untuk produksi saus Capli. “Para petani yang bekerja sama dengan perusahaan ini bisa mendapatkan penghasilan antara Rp600 ribu hingga Rp800 ribu per minggu. Artinya, usaha ini tidak hanya tumbuh, tetapi juga menyejahterakan banyak orang,” ujar Saleh.

    Di samping itu, Saleh menuturkan kualitas produk Capli sudah terbukti mampu menembus pasar luas, bahkan diminati hingga ke luar daerah. Ia menyebut, pabrik tersebut kini mampu memproduksi setidaknya 200 botol saus setiap hari, menandakan tingginya permintaan konsumen terhadap produk lokal tersebut. Oleh karena itu, ia mendorong agar pemerintah daerah turut memberikan dukungan dan promosi terhadap produk-produk unggulan lokal seperti Capli. 

    “Kita berharap pemerintah provinsi dan kabupaten bisa ikut mempromosikan produk ini, tidak hanya di Aceh, tetapi juga ke kota-kota besar lain seperti Medan dan daerah sekitarnya. Produk seperti ini bisa menjadi kebanggaan daerah sekaligus bukti nyata bahwa UMKM mampu menjadi pilar ekonomi nasional,” imbuh Saleh.

    Pada kesempatan yang sama, Murthala pemilik PT Rayeuk Aceh Utama menyampaikan apresiasi atas kunjungan Komisi VII DPR RI. Ia berharap momentum ini  menjadi pintu masuk bagi hadirnya solusi konkret terhadap berbagai persoalan yang dihadapi pelaku UMKM di Aceh. “Dengan adanya kunjungan dari Komisi VII, kami berharap ada tindak lanjut nyata untuk mengatasi persoalan yang selama ini menjadi kendala pelaku UMKM, terutama dalam hal akses permodalan, pengembangan bisnis, serta kemudahan pengiriman bahan baku dan pemasaran produk,” ungkapnya.

    Menanggapi hal tersebut Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Yedi Sabaryadi menegaskan, komitmen pemerintah dalam mendukung keberlanjutan dan peningkatan daya saing UMKM di seluruh Indonesia, termasuk di Aceh.

    “Semua persoalan yang disampaikan para pelaku UMKM akan kami tindak lanjuti. Pemerintah berkomitmen terus memberikan dukungan agar UMKM semakin berdaya saing. Ke depan para pelaku UMKM juga akan diberi akses untuk memperoleh perizinan dan sertifikasi agar bisa naik kelas menjadi industri besar yang mampu menembus pasar nasional hingga luar negeri,” ujarnya.

    Adapun tim kunjungan kerja reses Komisi VII DPR RI turut diikuti oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty (F-PDIP) dan Chusnunia Chalim (F-PKB), dan sejumlah Anggota Komisi VII DPR RI diantaranya Novita Hardini (F-PDIP), Zulkarnaini Ampon Bang, Mujakkir Zuhri (F-Golkar), Jamal Mirdad, Jefry Romdonny (F-Gerindra), Siti Mukaromah (F-PKB), Tifatul Sembiring (F-PKS), dan Iman Adinugraha (F-PDemokrat).

    DPR RI Indonesia
    Share. Facebook Twitter Copy Link

    Berita Terkait

    Dapat Curhat Warga Soal Banjir Rob di Pemalang, Rizal Bawazier Dorong Pemerintah Bangun Tanggul Laut

    26 Oktober 2025

    Jadi Penentu Pembangunan Nasional, Jangan Pangkas Anggaran Sensus Ekonomi 2026

    25 Oktober 2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    BERITA TERKINI

    Dapat Curhat Warga Soal Banjir Rob di Pemalang, Rizal Bawazier Dorong Pemerintah Bangun Tanggul Laut

    26 Oktober 20250

    Jadi Penentu Pembangunan Nasional, Jangan Pangkas Anggaran Sensus Ekonomi 2026

    25 Oktober 20250

    Langkah Menkeu Hentikan Impor Pakaian Bekas Jadi Angin Segar bagi Industri Tekstil Nasional

    25 Oktober 20250

    BURT DPR Dorong Peningkatan Kepercayaan Publik terhadap Layanan Kesehatan Domestik

    25 Oktober 20250

    Adang Daradjatun: Komisi III Siap Kawal Keluhan Warga Terkait Sulitnya Akses Keadilan

    24 Oktober 20250
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    © 2025 Medpolindo. Designed by Aco.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?