Close Menu
MedpolindoMedpolindo
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    MedpolindoMedpolindo
    Login
    • Nasional
    • MPR
    • DPR
    • DPD
    • Daerah
    • Peristiwa
    • Polhukam
    • Dunia
    MedpolindoMedpolindo
    • DPR
    • MPR
    • DPD
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    Beranda » Puan: Kasus Kekerasan terhadap Prada Lucky Harus Jadi yang Terakhir di Tubuh TNI
    DPR

    Puan: Kasus Kekerasan terhadap Prada Lucky Harus Jadi yang Terakhir di Tubuh TNI

    redaksiBy redaksi11 Agustus 202522 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Bagikan
    Facebook Twitter LinkedIn Copy Link

    Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menegaskan bahwa praktik kekerasan di lingkungan TNI, seperti yang baru-baru ini terjadi Prada Lucky hingga tewas, tidak boleh terulang. Ia menekankan perlunya membangun hubungan senior-junior yang saling menghormati, demi menciptakan iklim pembinaan yang sehat di tubuh TNI.

    “Kejadian seperti ini jangan sampai terulang lagi. Hubungan antara senior dan junior harus didasarkan pada saling hormat dan menghargai, bukan kekerasan,” kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/8/2025)

    Puan mengapresiasi langkah cepat aparat hukum yang telah menetapkan 20 prajurit sebagai tersangka. Ia meminta proses hukum dijalankan dengan adil, transparan, dan tuntas, serta memastikan hukuman yang dijatuhkan memberi efek jera.

    “Kami berharap kasus ini diproses secara adil dan hukuman yang diberikan dapat memberikan efek jera. Mekanisme yang ada juga harus dievaluasi agar kejadian serupa tidak terulang,” ujar Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.

    Menurut Puan, DPR melalui fungsi pengawasan akan terus memantau perkembangan penanganan perkara tersebut. Ia menilai, evaluasi terhadap prosedur pembinaan dan pelatihan di TNI perlu dilakukan untuk mencegah kekerasan yang kerap berulang dalam relasi senior-junior.

    Sebelumnya, seorang prajurit TNI dilaporkan meninggal akibat penganiayaan yang dilakukan sejumlah seniornya. Polisi Militer telah menetapkan 20 tersangka dan memproses berkas perkara untuk dilimpahkan ke peradilan militer. Kasus ini memicu sorotan publik terhadap mekanisme pembinaan prajurit yang dinilai masih menyisakan praktik kekerasan. 

    DPR RI Indonesia
    Share. Facebook Twitter Copy Link

    Berita Terkait

    “Satu Narasi, Multi-Kanal” Platform Komunikasi Politik DPR Sampaikan Kinerja ke Publik

    13 Agustus 2025

    Oleh Soleh Minta Pemerintah Tak Kompromi Soal Penamaan Laut Ambalat

    13 Agustus 2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    BERITA TERKINI

    “Satu Narasi, Multi-Kanal” Platform Komunikasi Politik DPR Sampaikan Kinerja ke Publik

    13 Agustus 20250

    Oleh Soleh Minta Pemerintah Tak Kompromi Soal Penamaan Laut Ambalat

    13 Agustus 20250

    Sekjen DPR RI Sambut Baik Rencana Kedatangan Ketua Majelis Nasional Vietnam

    13 Agustus 20250

    Bertemu Walikota Yogyakarta dan Solo, Eddy Soeparno Berkomitmen Permudah Pemda Atasi Masalah Sampah

    13 Agustus 20250

    KH. Maman Imanul Haq Menyebut Pancasila Jadi Penjaga Demokrasi Indonesia

    13 Agustus 20250
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    © 2025 Medpolindo. Designed by Aco.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?