Komisi I DPR RI menerima kunjungan Duta Besar Suriah untuk Indonesia, (H.E) Abdul Monem Annan, untuk membahas potensi kerja sama ekonomi antara kedua negara. Pertemuan ini menandai langkah penting untuk memperkuat kembali hubungan Indonesia-Suriah.
Menurut Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto, pertemuan ini bertujuan membuka kembali jalur diplomasi. Utut menekankan bahwa Suriah, yang kini memiliki pemerintahan baru, diharapkan dapat menjalin hubungan yang lebih erat dengan Indonesia.
“Semoga semangat kebersamaan antara Suriah yang berpenduduk 25 juta dan Indonesia yang berpenduduk 285 juta semakin memperkuat hubungan kedua negara, terutama di sektor perdagangan,” ujar Utut.
Ia juga mengenang sejarah penting kedua negara, di mana Suriah adalah negara kedua yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1947 dan membuka kedutaan besar pertamanya di Indonesia pada tahun 1952.
Di sisi lain, Duta Besar Abdul Monem Annan menyambut baik pertemuan ini. Ia menyebut pertemuan tersebut sangat penting dan menghasilkan banyak masukan konstruktif dari anggota parlemen.
“Hari ini kami memulai babak baru dalam hubungan kedua negara, di mana kami harus mempromosikan hubungan dengan potensi nyata di berbagai sektor seperti bisnis, perdagangan, dan lainnya,” kata Dubes Abdul.
Ia menjelaskan bahwa Suriah kini memiliki pemerintahan baru yang secara ekonomi lebih terbuka untuk perdagangan, bisnis, investasi, dan impor, termasuk dengan Indonesia.