Close Menu
MedpolindoMedpolindo
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    MedpolindoMedpolindo
    Login
    • Nasional
    • MPR
    • DPR
    • DPD
    • Daerah
    • Peristiwa
    • Polhukam
    • Dunia
    MedpolindoMedpolindo
    • DPR
    • MPR
    • DPD
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    Beranda » Puan Desak Kasus Penembakan PMI oleh Aparat Malaysia Diusut Tuntas
    DPR

    Puan Desak Kasus Penembakan PMI oleh Aparat Malaysia Diusut Tuntas

    redaksiBy redaksi30 Januari 202512 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Ketua DPR RI Puan Maharani./Ist
    Bagikan
    Facebook Twitter LinkedIn Copy Link

    Ketua DPR RI Puan Maharani meminta kasus penembakan pekerja migran Indonesia (PMI) oleh aparat Malaysia diusut tuntas. Ia juga mendorong pemerintah melakukan mitigasi agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

    “Kementerian terkait dan aparat penegak hukum harus segera menindaklanjuti kasus ini, menyelidiki, serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan,” kata Puan di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1/2025).

    Diketahui, lima WNI yang diduga sebagai PMI ilegal menjadi korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM). Dalam insiden tersebut, seorang WNI bernama Basri tewas, sementara empat lainnya mengalami luka-luka, dengan dua korban dalam kondisi kritis.

    Jenazah Basri telah dipulangkan ke kampung halamannya di Riau, sementara empat korban lainnya masih menjalani perawatan di RS Serdang dan RS Klang, Malaysia. Puan meminta pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk memastikan perlindungan terhadap PMI yang menjadi korban.

    “Lindungi warga negara Indonesia yang menjadi korban dan lakukan mitigasi agar kejadian seperti ini tidak terulang,” tegasnya.

    Puan juga mendukung langkah Kementerian Luar Negeri, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), serta instansi terkait lainnya yang saat ini tengah meminta transparansi dari otoritas Malaysia untuk mengusut kasus tersebut.

    Apalagi, berdasarkan keterangan korban, mereka tidak melakukan perlawanan terhadap aparat Malaysia saat kejadian. Indonesia pun menduga adanya penggunaan kekuatan berlebihan (excessive use of force) oleh pihak Malaysia dalam insiden ini.

    Puan menegaskan bahwa DPR akan terus mengawal kasus ini melalui alat kelengkapan dewan (AKD) terkait. Mengenai kemungkinan pemanggilan pemerintah untuk memberikan penjelasan resmi, ia menyebut hal itu akan ditangani oleh komisi yang berwenang.

    “Komisi terkait tentu akan melaksanakan tugasnya dalam menangani persoalan ini,” pungkas Puan.

    DPR RI Indonesia PMI
    Share. Facebook Twitter Copy Link

    Berita Terkait

    Tabarakallah, Jurnalis dan Vlogger di Tanah Suci: Antara Tugas dan Cerita

    12 Juni 2025

    Jangan Korbankan Raja Ampat Demi Hilirisasi Nikel yang Merusak

    12 Juni 2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    BERITA TERKINI

    Tabarakallah, Jurnalis dan Vlogger di Tanah Suci: Antara Tugas dan Cerita

    12 Juni 20250

    Jangan Korbankan Raja Ampat Demi Hilirisasi Nikel yang Merusak

    12 Juni 20250

    Kelelahan Jemaah Ditambah Krisis Katering, BPKH Diminta Profesional dan Responsif

    12 Juni 20250

    Izin 4 Tambang di Raja Ampat Dicabut, Komisi VII Minta Pemerintah Konsisten

    11 Juni 20250

    Puan Bicara Isu Kesetaraan Gender di Konferensi Internasional Kampus CSU Sacramento AS

    11 Juni 20250
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    © 2025 Medpolindo. Designed by Aco.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?