Close Menu
MedpolindoMedpolindo
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    MedpolindoMedpolindo
    Login
    • Nasional
    • MPR
    • DPR
    • DPD
    • Daerah
    • Peristiwa
    • Polhukam
    • Dunia
    MedpolindoMedpolindo
    • DPR
    • MPR
    • DPD
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    Beranda » Nurul Arifin: 12 Isu Strategis Perempuan Harus Diterjemahkan dalam Kebijakan Nyata!
    DPR

    Nurul Arifin: 12 Isu Strategis Perempuan Harus Diterjemahkan dalam Kebijakan Nyata!

    redaksiBy redaksi23 Desember 202503 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Anggota DPR RI Nurul Arifin/Ist
    Bagikan
    Facebook Twitter LinkedIn Copy Link

    Anggota DPR RI Nurul Arifin menegaskan bahwa 12 isu strategis perempuan yang dirumuskan dalam Musyawarah Ibu Bangsa 2025 harus diterjemahkan secara konkret ke dalam kebijakan dan kerja nyata di parlemen. Ia menekankan bahwa agenda tersebut menjadi fondasi penting dalam mewujudkan Indonesia yang berkeadilan gender menuju 2045.

    “(Inti dari) semua perjuangan ini adalah tidak mendomestifikasi perempuan, tapi mendorong perempuan untuk terus berkiprah sesuai dengan kemampuannya, kehendaknya, dan bisa memiliki otoritas atas dirinya, atas imajinasinya, atas kemampuannya,” ujar Nurul kepada medpolindo.com usai agenda Musyawarah Ibu Bangsa 2025 bertajuk Pulang ke Semangat 1928: Suara Perempuan untuk Indonesia Berkeadilan 2045 yang diselenggarakan oleh Kaukus Perempuan Parlemen DPR RI di Gedung Nusantara V, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (22/12/2025).

    Nurul menjelaskan, 12 isu strategis tersebut dirumuskan sebagai agenda lintas sektor yang mencerminkan tantangan nyata yang dihadapi perempuan Indonesia saat ini. Isu-isu tersebut meliputi kekerasan dan eksploitasi terhadap perempuan; ketimpangan ekonomi dan kerja perempuan; kesehatan perempuan; politik, kepemimpinan, dan representasi; lingkungan dan krisis iklim; digital, kecerdasan artifisial, dan budaya pop; serta identitas, disabilitas, dan interseksionalitas. Selain itu, isu strategis juga mencakup budaya, sejarah, dan ingatan kolektif; reformasi hukum, pengadilan, dan kejaksaan; reformasi sektor kemanusiaan yang melibatkan TNI dan Polri; reformasi kampus dan scholar gender; serta reformasi birokrasi dan pelayanan publik yang berkeadilan gender.

    Menurut Nurul, berbagai isu tersebut sebenarnya telah memiliki payung hukum, meski belum sepenuhnya komprehensif. Ia menilai, tantangan utama terletak pada lemahnya implementasi kebijakan di lapangan sehingga diperlukan komitmen berkelanjutan dari parlemen untuk memastikan regulasi yang ada benar-benar berdampak bagi perempuan.

    “Sebetulnya semua undang-undang itu sudah menampung ya. Memang belum semua, tapi kan itu lebih banyak bukan masalah hukum tapi masalah ide. Nah itu akan kami masukkan untuk dibawa dalam poin-poin berikutnya yang akan kita masukkan untuk perayaan nanti satu abad pergerakan perempuan,” jelas Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

    Dalam konteks legislasi, Nurul juga menyinggung pentingnya perhatian terhadap beberapa Rancangan Undang-Undang (RUU), seperti RUU  Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) dan RUU Pemilu.  Terkait RUU Pemilu, Nurul menegaskan bahwa proses rekrutmen politik harus menjamin keterlibatan perempuan secara adil, sekaligus menegakkan prinsip kesetaraan bagi seluruh anggota tanpa praktik tebang pilih.

    “PR kita adalah terus mendorong, terutama soal rancangan undang-undang pemilu. Akan kita perhatikan bahwa di setiap rekrutmen itu harus menyertakan perempuan-perempuan. Tidak cuma perempuan tapi semua anggota juga harus sama lah,” ujar Anggota Komisi I tersebut.

    Melalui momentum Musyawarah Ibu Bangsa 2025 yang bertepatan dengan peringatan Hari Ibu ini, Nurul menegaskan bahwa perjuangan atas 12 isu strategis perempuan tidak dimaksudkan untuk membatasi peran perempuan di ranah domestik. Sebaliknya, agenda tersebut diarahkan pada isu-isu yang lebih besar agar perempuan dapat menentukan pilihan hidupnya secara mandiri dan berkontribusi dalam memajukan bangsa.

    DPR RI Indonesia
    Share. Facebook Twitter Copy Link

    Berita Terkait

    Komisi VII Serahkan Bantuan Rp500 Juta untuk UMKM Terdampak Bencana di Padang Pariaman

    23 Desember 2025

    Pembukaan Sawit di Papua Harus Pertimbangkan Keselamatan Lingkungan dan Keadilan Sosial

    23 Desember 2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    BERITA TERKINI

    Komisi VII Serahkan Bantuan Rp500 Juta untuk UMKM Terdampak Bencana di Padang Pariaman

    23 Desember 20250

    Pembukaan Sawit di Papua Harus Pertimbangkan Keselamatan Lingkungan dan Keadilan Sosial

    23 Desember 20250

    Dari Rahim Kehidupan hingga Ruang Keputusan: Perempuan dan Amanat Menjaga Bumi

    22 Desember 20250

    Puan Maharani Ajak Perempuan Jaga Keberlanjutan Lingkungan di Momentum Hari Ibu

    22 Desember 20250

    Setjen DPR RI Peringati Hari Ibu ke-97, Tegaskan Bukti Nyata Perempuan dalam Kerja Parlemen

    22 Desember 20250
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    © 2025 Medpolindo. Designed by Aco.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?