Close Menu
MedpolindoMedpolindo
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    MedpolindoMedpolindo
    Login
    • Nasional
    • MPR
    • DPR
    • DPD
    • Daerah
    • Peristiwa
    • Polhukam
    • Dunia
    MedpolindoMedpolindo
    • DPR
    • MPR
    • DPD
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    Beranda » Penerima Beasiswa LPDP dari Keluarga Prasejahtera Menurun, Puluhan Anak Cerdas Gagal Perbaiki Kualitas Hidup
    DPR

    Penerima Beasiswa LPDP dari Keluarga Prasejahtera Menurun, Puluhan Anak Cerdas Gagal Perbaiki Kualitas Hidup

    redaksiBy redaksi16 September 202532 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Bagikan
    Facebook Twitter LinkedIn Copy Link

     Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin menyoroti penurunan jumlah penerima beasiswa pada Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari kalangan keluarga prasejahtera pada tahun 2024.

    Anggota Fraksi Partai Golkar itu menyebutkan bahwa pada 2023 LPDP berhasil menjangkau lebih dari 1.100 penerima beasiswa dari keluarga prasejahtera. Namun, jumlah tersebut justru menurun menjadi 952 orang pada 2024.

    “Artinya ada puluhan anak cerdas dari keluarga kurang mampu yang kehilangan kesempatan emas untuk memperbaiki kehidupan keluarganya. Padahal ini mungkin satu-satunya jalan mereka keluar dari lingkaran kemiskinan,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat Komisi XI bersama LPDP dan PKN STAN di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (16/09/2025).

    Selain isu kuota peserta LPDP, ia juga menyoroti perlunya peta jalan jelas terkait penempatan lulusan beasiswa LPDP di sektor prioritas seperti pangan, energi, kesehatan, hingga digitalisasi. Berdasarkan fakta lapangan yang ada, banyak alumni LPDP yang merasa khawatir tidak terserap dunia kerja setelah kembali dari studi di luar negeri.

    Terkait STAN, Politisi Fraksi Partai Golkar itu menyoroti tentang mahalnya biaya pendaftaran Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) sebesar Rp300 ribu, yang lebih tinggi dibanding biaya UTBK Rp200 ribu. Ia menyarankan agar diadakan kebijakan afirmasi, bahkan pembebasan biaya bagi calon mahasiswa dari keluarga tidak mampu.

    Ia juga menyinggung kendala teknis yang dialami peserta seleksi di wilayah 3T, seperti Sorong, Timika, dan Merauke akibat gangguan jaringan internet. Ia meminta adanya mekanisme alternatif atau sistem cadangan agar kesempatan anak-anak di daerah terpencil tidak terhambat.

    Puteri menekankan pentingnya pemetaan kebutuhan SDM lulusan STAN agar dapat berkontribusi optimal, terutama bagi kementerian dan lembaga yang tengah mengalami restrukturisasi, tutupnya dalam pendalaman rapat tersebut.

    DPR RI Indonesia
    Share. Facebook Twitter Copy Link

    Berita Terkait

    Dua Langkah atasi Arogansi Israel

    13 Oktober 2025

    Ateng Sutisna: Penggunaan Etanol dalam BBM Belum Tepat Untuk Mesin Kendaraan Saat Ini

    13 Oktober 2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    BERITA TERKINI

    Dua Langkah atasi Arogansi Israel

    13 Oktober 20250

    Ateng Sutisna: Penggunaan Etanol dalam BBM Belum Tepat Untuk Mesin Kendaraan Saat Ini

    13 Oktober 20250

    Jembatan Pancimas Maju Jelita, Novita Wijayanti: Bukti Nyata Perjuangan Aspirasi Rakyat Cilacap

    13 Oktober 20250

    Indrajaya Apresiasi Pembentukan Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua

    12 Oktober 20250

    Salurkan Bantuan di Purwakarta, Saan Mustopa Tegaskan Jangan Ada Pemotongan Dana PIP

    12 Oktober 20250
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    © 2025 Medpolindo. Designed by Aco.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?