Close Menu
MedpolindoMedpolindo
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    MedpolindoMedpolindo
    Login
    • Nasional
    • MPR
    • DPR
    • DPD
    • Daerah
    • Peristiwa
    • Polhukam
    • Dunia
    MedpolindoMedpolindo
    • DPR
    • MPR
    • DPD
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    Beranda » Alex Indra Lukman: Program ‘Sawah Bapokok Murah’ Solusi Capai Swasembada Pangan
    DPR

    Alex Indra Lukman: Program ‘Sawah Bapokok Murah’ Solusi Capai Swasembada Pangan

    redaksiBy redaksi23 Juni 202502 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Bagikan
    Facebook Twitter LinkedIn Copy Link

    Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman mendorong metode pertanian “Sawah Bapokok Murah” dapat menjadi sebuah solusi untuk mencapai target swasembada pangan. Alex memandang metode yang dilakukan pada program tersebut ini dinilai mampu menekan biaya produksi sekaligus meningkatkan hasil panen secara signifikan.

    “Program ini sudah lama kami perjuangkan karena terbukti efisien. Biaya tanam jauh lebih hemat dan hasilnya lebih besar jika dibandingkan dengan metode konvensional,” ungkap Alex dalam Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI ke kabupaten Agam, provinsi Sumatera Barat, Sabtu (21/6/2025).

    Menurut Politisi Fraksi Partai PDI Perjuangan tersebut, melalui peninjauan secara langsung oleh Komisi IV DPR RI, diharapkan menjadi langkah awal untuk menjadikan metode tersebut sebagai program strategis nasional. Hal ini sejalan dengan misi utama dalam Asta Cita Presiden Prabowo yaitu mewujudkan swasembada pangan. 

    “Kami berharap metode ‘Sawah Bapokok Murah’ bisa menjadi bagian dari intensifikasi dan diterapkan di seluruh kabupaten/kota di Indonesia,” harapnya.

    Secara teknis lanjut Alex, metode dalam Sawah Bapokok Murah yaitu menggunakan jerami bekas panen sebagai media semai benih, alih-alih membakar atau membuangnya. Selain ramah lingkungan, jerami yang tidak dibakar juga menciptakan ekosistem alami seperti habitat belut, yang pada akhirnya bisa menambah sumber penghasilan tambahan bagi petani.

    “Setelah kami pelajari dan kembangkan cukup lama, metodologi ini sangat bermanfaat. Sekarang tinggal bagaimana kita dorong agar diadopsi secara nasional,” tambah Alex.

    Untuk itu Alex berharap diperlukan dukungan lintas kementerian yang dalam hal ini Kementerian Pertanian  guna mempercepat implementasi dalam skala luas dengan tujuan memperkuat ketahanan pangan nasional dari hulu hingga ke hilir. 

    Share. Facebook Twitter Copy Link

    Berita Terkait

    Wakil Ketua BKSAP Semprot Legislator Inggris yang Singgung Isu HAM Papua di Forum Parlemen Dunia

    23 Juni 2025

    Titiek Soeharto Beri Nama Sepasang Bayi Harimau Sumatera: Jaga Kelestarian Satwa Langka!

    23 Juni 2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    BERITA TERKINI

    Wakil Ketua BKSAP Semprot Legislator Inggris yang Singgung Isu HAM Papua di Forum Parlemen Dunia

    23 Juni 20250

    Titiek Soeharto Beri Nama Sepasang Bayi Harimau Sumatera: Jaga Kelestarian Satwa Langka!

    23 Juni 20250

    Waka DPR Cucun Fasilitasi Dialog Antar-Stakeholder, Bahas Program Rumah Layak hingga UMKM

    22 Juni 20250

    Komisi IV Minta Blokir Anggaran PSDKP KKP Dicabut, Tegaskan Komitmen Lawan IUU Fishing

    22 Juni 20250

    Ketua Timwas Haji Minta Ancaman Bom pada Pesawat Haji Tidak Dianggap Sepele

    22 Juni 20250
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    © 2025 Medpolindo. Designed by Aco.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?