Close Menu
MedpolindoMedpolindo
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    MedpolindoMedpolindo
    Login
    • Nasional
    • MPR
    • DPR
    • DPD
    • Daerah
    • Peristiwa
    • Polhukam
    • Dunia
    MedpolindoMedpolindo
    • DPR
    • MPR
    • DPD
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    Beranda » Kinerja APBN Januari 2025 Tertekan, Anis Byarwati: Perlu Ditingkatkan
    DPR

    Kinerja APBN Januari 2025 Tertekan, Anis Byarwati: Perlu Ditingkatkan

    redaksiBy redaksi16 Maret 202513 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Bagikan
    Facebook Twitter LinkedIn Copy Link

     Setelah ditunggu sekian lama, akhirnya Kementerian Keuangan mengumumkan kinerja APBN sampai dengan Februari 2025. Biasanya peyampaian laporan kinerja APBN secara bulanan tidak jauh dari selesainya periode satu bulan.

    Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati menyebut penyampaian APBN Januari 2025, mengalami keterlambatan lebih dari satu bulan. “Kondisi tersebut, tentu menimbulkan tanda tanya bagi masyarakat, apa yang sedang terjadi dengan kondisi APBN Januari 2025,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima medpolindo.com, di Jakarta, Minggu (16/3/2025).

    Menurut Anis, pertanyaan publik tersebut akhirnya terjawab, kondisi APBN Januari hingga Februari 2025 tidak seperti biasanya, mengalami kontraksi baik dari sisi penerimaan maupun belanja negara. “Sejak awal Kementerian Keuangan harus mencegah pelebaran defisit APBN 2025 dari target, menyusul tren penurunan penerimaah pajak, dan belanja yang tinggi, sehingga tidak menambah beban APBN ke depan,” ungkapnya.

    Politisi Fraksi PKS ini menyampaikan penerimaan perpajakan Januari 2025, terdiri atas Penerimaan Pajak senilai Rp88,89 triliun, 4,06% dari target atau turun 41,86% (yoy). “Sementara Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Rp26,29 triliun yang mencapai 8,72% dari target tercatat mengalami peningkatan sebesar 14,75%. Sedangkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tercatat telah masuk senilai Rp42,13 triliun atau 8,2% dari target atau turun 3,03% (yoy). Kemudian Penerimaan Hibah senilai Rp9,8 miliar,” ujarnya.

    Dari sisi belanja, sampai dengan Januari 2025, belanja Pemerintah Pusat mencapai Rp86,04 triliun mengalami penurunan 10,75% dibandingkan tahun sebelumnya (yoy). Terdiri atas realisasi Belanja K/L Rp24,38 triliun atau turun sebesar 45,5% dan realisasi Belanja non-K/L Rp61,66 triliun meningkat 19,43% (yoy). Sedangkan belanja melalui Transfer ke Daerah (TKD) mencapai Rp94,73 triliun.

    Doktor Ekonomi jebolan Unair ini menyebut posisi belanja yang lebih besar dari pendapatan membuat APBN Januari 2025 mengalami defisit. Defisit anggaran pada Januari 2025 tercatat senilai Rp23,5 triliun atau 0,10% terhadap PDB. “Posisinya berbalik jika dibandingkan dengan Januari 2024 ketika APBN mengalami surplus Rp35,1 triliun atau 0,16% terhadap PDB. Kondisi ini kali pertama APBN mengalami defisit lagi pada Januari. Pasalnya, pada 2022 hingga 2024 APBN masih mengalami surplus pada bulan pertama,” katanya.

    Ia pun menyampaikan bahwa angka defisit ini kemudian menyebabkan pembiayaan anggaran pada Januari 2025 tercatat senilai Rp154 triliun atau meningkat sebesar 43,5% dari realisasi pembiayaan anggaran Januari 2024 senilai Rp107,3 triliun. Keseimbangan primer APBN Januari 2025 tercatat senilai Rp10,61 triliun, jumlahnya turun 83,7% (yoy) dari posisi keseimbangan primer Januari 2024 senilai Rp65,25 triliun.

    Anis mengingatkan walaupun kinerja APBN sampai dengan Januari 2025 masih berada dalam frame APBN 2025, namun tekanan terhadap APBN di awal tahun harus tetap diwaspadai. “Beberapa kebijakan seperti Coretax, Kebijakan terhadap PPN, diduga mempengaruhi kinerja APBN. Oleh sebab itu, Kemenkeu dan kemnterian terkait perlu lebih waspada dan hati-hati dalam merumuskan kebijakan yang memberikan dampak terhadap kondisi perekonomian,” serunya. 

    DPR RI Indonesia
    Share. Facebook Twitter Copy Link

    Berita Terkait

    Tiga Catatan Darmadi untuk Kemenkop: Roadmap Kabur, Tugas Tak Jelas, Eksekusi Telat

    10 Juli 2025

    Mardani Dorong Pemprov Jakarta dan Pusat Kolaborasi Tangani Banjir Jakarta

    10 Juli 2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    BERITA TERKINI

    Tiga Catatan Darmadi untuk Kemenkop: Roadmap Kabur, Tugas Tak Jelas, Eksekusi Telat

    10 Juli 20250

    Mardani Dorong Pemprov Jakarta dan Pusat Kolaborasi Tangani Banjir Jakarta

    10 Juli 20250

    Forum Bakohumas Tekankan Partisipasi Publik Bermakna dalam Proses Legislasi

    10 Juli 20250

    Warga 3T Tak Rasakan Nilai Pancasila, Negara Harus Hadir Lewat Layanan Dasar

    9 Juli 20250

    KUHAP Lama Berusia 44 Tahun, DPR Targetkan Revisi untuk Peradilan yang Adil

    9 Juli 20250
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    © 2025 Medpolindo. Designed by Aco.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?