Close Menu
MedpolindoMedpolindo
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    MedpolindoMedpolindo
    Login
    • Nasional
    • MPR
    • DPR
    • DPD
    • Daerah
    • Peristiwa
    • Polhukam
    • Dunia
    MedpolindoMedpolindo
    • DPR
    • MPR
    • DPD
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    Beranda » Polemik Bendungan di NTB: Belum Tuntas, Manfaatnya Tertunda
    DPR

    Polemik Bendungan di NTB: Belum Tuntas, Manfaatnya Tertunda

    redaksiBy redaksi22 Februari 202512 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Bagikan
    Facebook Twitter LinkedIn Copy Link

    Anggota Komisi V DPR RI, Abdul Hadi, menyoroti masalah fundamental dalam pembangunan infrastruktur air di Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia mengungkapkan, tertundanya penyelesaian Bendungan Meninting membuat persoalan distribusi air ke masyarakat menjadi tertunda.

    Walaupaun masih ada bendungan lainnya di NTB, namun ia menilai jaringan irigasi yang menghubungkan bendungan ke sawah dan pemukiman belum maksimal tersedia. Akibatnya, potensi air yang seharusnya bisa dimanfaatkan justru terbuang sia-sia.

    “Jika nanti bendungannya ada, tapi manfaatnya belum bisa dirasakan oleh masyarakat. Ini akan jadi perhatian serius,” ujar Abdul Hadi dalam agenda Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Bendungan Meninting, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Jumat (21/2/2025).

    Ia pun menjabarkan, kondisi ini kerap terjadi di Sumbawa, di mana sejumlah titik masih belum memiliki sistem distribusi air yang memadai. Bahkan, sebutnya, aliran air yang tidak terkendali justru menyebabkan genangan di beberapa wilayah perkotaan.

    Selain persoalan bendungan, dirinya juga menyoroti potensi bencana di NTB, khususnya banjir dan abrasi pantai. Ia menyebutkan bahwa beberapa sungai di Lombok kerap meluap hingga menggerus pemukiman warga. Salah satu contohnya adalah Sungai Babak, yang sering menyebabkan banjir di daerah sekitarnya.

    “Kita perlu solusi konkret untuk pengamanan sungai, karena kalau tidak, masyarakat terus-menerus jadi korban,” tegasnya.

    Menutup pernyataannya, Abdul Hadi menekankan bahwa percepatan pembangunan saluran irigasi dan distribusi air bersih harus menjadi prioritas pemerintah. Dirinya pun berharap Komisi V DPR RI bisa memastikan agar program ketahanan pangan nasional benar-benar ditopang oleh infrastruktur air yang siap dan berfungsi dengan baik.

    “Kalau kita ingin ketahanan pangan sukses, maka ketersediaan air ini harus benar-benar dipastikan. Jangan sampai pembangunan yang sudah ada malah sia-sia karena kurangnya perencanaan,” pungkas Politisi Fraksi PKS itu.

    DPR RI Indonesia
    Share. Facebook Twitter Copy Link

    Berita Terkait

    Nasib Guru Honorer Jadi Sorotan, Maman Imanul Haq Dorong Pengangkatan PPPK

    11 September 2025

    Ledia Hanifa: RUU P2MI Harus Jadi Payung Perlindungan PMI

    11 September 2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    BERITA TERKINI

    Nasib Guru Honorer Jadi Sorotan, Maman Imanul Haq Dorong Pengangkatan PPPK

    11 September 20250

    Ledia Hanifa: RUU P2MI Harus Jadi Payung Perlindungan PMI

    11 September 20250

    Legislator Kecam Serangan Israel ke Doha: Indonesia Harus Ambil Sikap Dorong Penyelesaian Damai

    11 September 20250

    BAM Dukung Tuntutan Pengemudi Ojol Turunkan Potongan Aplikasi Jadi 10 Persen

    10 September 20250

    Gilang Dhielafararez: Hakim Agung Harus Analisis Independen, Bukan Sekadar Stempel

    10 September 20251
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    © 2025 Medpolindo. Designed by Aco.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?