Close Menu
MedpolindoMedpolindo
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    MedpolindoMedpolindo
    Login
    • Nasional
    • MPR
    • DPR
    • DPD
    • Daerah
    • Peristiwa
    • Polhukam
    • Dunia
    MedpolindoMedpolindo
    • DPR
    • MPR
    • DPD
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    Beranda ยป Komisi II Prihatin Efisiensi Anggaran Kemendagri Capai 57 Persen
    DPR

    Komisi II Prihatin Efisiensi Anggaran Kemendagri Capai 57 Persen

    redaksiBy redaksi3 Februari 202513 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Bagikan
    Facebook Twitter LinkedIn Copy Link

    Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda mengungkapkan keprihatinannya atas kebijakan efisiensi anggaran tahun 2025 di kementerian/lembaga, termasuk di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Efisiensi tersebut didasarkan pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tertanggal 22 Januari 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.

    “Sebetulnya cukup menyedihkan karena efisiensi anggaran mencapai 57,42 persen. Sekarang DIPA Kemendagri tinggal Rp2,038 triliun, dari awalnya Rp4 triliun lebih. Namun, keputusan pemerintah melalui Inpres Presiden Prabowo Subianto ini merupakan respons terhadap kondisi perekonomian Indonesia saat ini,” ujar Rifqinizamy dalam rapat kerja Komisi II DPR RI dengan Mendagri dan jajarannya di Ruang Rapat Komisi II DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (3/2/2025).

    Pihaknya menyadari bahwa kondisi ekonomi Indonesia tengah menghadapi tantangan berat. Pasalnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini telah mencapai Rp16.466 per USD, yang menurut Bank Dunia mendekati batas kritis ekonomi.

    “Kita menyadari bahwa bangsa ini sedang menghadapi situasi yang tidak mudah. Tadi Mas Bimo bilang ke saya, ‘Mas, per detik ini rupiah kita Rp16.466 per USD, dan kalau tembus Rp16.700, menurut indikator ekonomi makro, kita sudah masuk kategori krisis ekonomi menurut World Bank’,” tambahnya.

    Oleh karena itu, lanjutnya, wajar jika pemerintah mengambil kebijakan efisiensi anggaran. Komisi II DPR RI akan menunggu revisi anggaran Kemendagri tahun 2025 setelah adanya penyesuaian yang disampaikan dalam rapat hari ini.

    “Kami memahami langkah yang diambil Presiden Prabowo Subianto dalam melakukan efisiensi anggaran,” ungkap politisi dari Fraksi Partai NasDem ini.

    Dalam kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan bahwa Kemendagri menjadi salah satu kementerian yang terkena efisiensi anggaran pada 2025. Selain berdasarkan Inpres Nomor 1 Tahun 2025, hal ini juga tertuang dalam Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025 tertanggal 24 Januari 2025 tentang Efisiensi Belanja K/L dalam Pelaksanaan APBN TA 2025.

    Anggaran Kemendagri tahun 2025 mengalami efisiensi sebesar 57,46 persen atau sekitar Rp2,7 triliun lebih, dari total pagu awal Rp4,7 triliun. Dengan demikian, sisa pagu Kemendagri kini sebesar Rp2,038 triliun lebih.

    Berdasarkan aturan tersebut, beberapa pos anggaran yang terkena efisiensi meliputi alat tulis kantor (90 persen), seremonial (56 persen), rapat dan seminar (45 persen), serta kajian dan analisis (51,50 persen).

    Selain itu, efisiensi juga diterapkan pada diklat dan bimbingan teknis (29 persen), honor output kegiatan dan jasa profesi (40 persen), percetakan suvenir (75,90 persen), serta sewa gedung, kendaraan, dan peralatan (73,30 persen). Lisensi aplikasi turut diefisiensikan sebesar 27,60 persen, jasa konsultan 45,70 persen, bantuan pemerintah 16,7 persen, pemeliharaan dan perawatan 10,2 persen, perjalanan dinas 53,90 persen, peralatan mesin 28 persen, infrastruktur 34,3 persen, dan belanja lainnya 59,10 persen.

    “Efisiensi anggaran ini tentu berdampak pada kegiatan fisik atau exercise di lingkungan kerja Kemendagri. Setidaknya, ada enam lingkup kerja setingkat sekretariat jenderal hingga direktorat jenderal yang mengalami pemangkasan anggaran. Bahkan, Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) menjadi salah satu unit kerja yang mengalami efisiensi anggaran cukup besar,” pungkasnya.

    DPR RI Indonesia
    Share. Facebook Twitter Copy Link

    Berita Terkait

    Peningkatan PNBP Harus Diiringi Pelayanan Pertanahan yang Transparan dan Efisien

    13 Juli 2025

    Komisi VIII Minta Perjelas Status Guru dan Kontrak P3K di Sekolah Rakyat

    13 Juli 2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    BERITA TERKINI

    Peningkatan PNBP Harus Diiringi Pelayanan Pertanahan yang Transparan dan Efisien

    13 Juli 20250

    Komisi VIII Minta Perjelas Status Guru dan Kontrak P3K di Sekolah Rakyat

    13 Juli 20250

    BKSAP Gelar Konferensi Pemuda Indonesia untuk Gaza-Palestina di Gedung Merdeka

    13 Juli 20250

    Komisi VII Dorong Pembagunan Infrastruktur Dasar Kawasan Industri Subang

    12 Juli 20250

    Dede Yusuf Dorong Evaluasi NJOP dan Pelayanan Langsung untuk Optimalkan PNBP Pertanahan

    12 Juli 20250
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    © 2025 Medpolindo. Designed by Aco.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?