Close Menu
MedpolindoMedpolindo
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    MedpolindoMedpolindo
    Login
    • Nasional
    • MPR
    • DPR
    • DPD
    • Daerah
    • Peristiwa
    • Polhukam
    • Dunia
    MedpolindoMedpolindo
    • DPR
    • MPR
    • DPD
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    Beranda » Perlindungan Perempuan dari Kekerasan Seksual, DPR Dapat Perkuat Kebijakan dan Sinergi Multipihak
    DPR

    Perlindungan Perempuan dari Kekerasan Seksual, DPR Dapat Perkuat Kebijakan dan Sinergi Multipihak

    redaksiBy redaksi30 Desember 202412 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Foto bersama para pembicara dengan peserta usai diskusi dalam Indonesia Opinion Festival (IOF) 2024/Ist
    Bagikan
    Facebook Twitter LinkedIn Copy Link

    Kasus kekerasan seksual di Indonesia terus menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melapor, muncul tantangan baru terkait penanganan yang belum maksimal, terutama di tingkat regulasi dan layanan pendukung. 

    Diskusi dalam Indonesia Opinion Festival (IOF) 2024 di Kantin Demokrasi, Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (30/12/2024), menghadirkan para pakar yang membahas langkah-langkah konkret untuk memperkuat perlindungan perempuan dan membangun sistem yang lebih responsif.

    Evandri Pantouw, Direktur Indexalaw-Lexicon, menyoroti tantangan dalam implementasi Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) yang disahkan dua tahun lalu. Menurutnya, pelaksanaan di lapangan masih menghadapi hambatan besar, seperti keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dan minimnya fasilitas layanan terpadu di daerah.

    “Bayangkan satu kantor hanya memiliki dua orang yang menangani dua kasus sekaligus dalam satu hari. Ini belum termasuk proses administrasi yang memakan waktu dan tenaga,” ujar Evandri.

    Ia juga menyoroti kesenjangan regulasi antara kementerian yang belum terintegrasi dengan baik. “Beberapa kementerian masih menggunakan aturan lama yang sudah tidak relevan dengan kebutuhan saat ini. Ini menjadi tantangan serius dalam memperkuat perlindungan korban kekerasan seksual,” tambahnya.

    Sementara itu, Olivia C. Salampessy, Wakil Ketua Komnas Perempuan, menyoroti tren kekerasan berbasis gender online yang terus meningkat drastis setiap tahunnya.

    “Teknologi adalah pisau bermata dua. Di satu sisi, ia memudahkan akses informasi dan pelaporan. Namun, di sisi lain, rendahnya literasi digital membuat banyak individu rentan menjadi korban eksploitasi,” kata Olivia.

    Ia juga menjelaskan bahwa Komnas Perempuan telah memantau implementasi UU TPKS sesuai mandat yang diberikan dalam Pasal 83 Ayat 4. Namun, sejumlah peraturan turunan yang belum rampung, seperti Peraturan Presiden (Perpres) dan Peraturan Pemerintah (PP), masih menjadi kendala dalam memperkuat sistem perlindungan korban.

    Diskusi ini menegaskan bahwa sinergi multipihak, baik antara DPR RI, kementerian terkait, dan lembaga lainnya merupakan kunci untuk mempercepat pengesahan aturan turunan tersebut. Dukungan kebijakan yang lebih kuat diharapkan mampu membangun sistem perlindungan perempuan yang lebih sensitif terhadap korban dan responsif terhadap kasus kekerasan seksual.

    Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dan dorongan untuk memperbaiki kebijakan, diskusi ini menegaskan bahwa kolaborasi berkelanjutan menjadi langkah penting dalam melindungi perempuan dari kekerasan seksual di Indonesia.

    DPR RI Indonesia IOF
    Share. Facebook Twitter Copy Link

    Berita Terkait

    BRIN Perlu Berkolaborasi dengan Inovator Lokal-Internasional untuk Kemandirian Riset Bangsa

    15 September 2025

    Arzeti Bilbina Apresiasi Sido Muncul: Proses Modernisasi Produksi Tanpa Korbankan Karryawan

    14 September 2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    BERITA TERKINI

    BRIN Perlu Berkolaborasi dengan Inovator Lokal-Internasional untuk Kemandirian Riset Bangsa

    15 September 20250

    Arzeti Bilbina Apresiasi Sido Muncul: Proses Modernisasi Produksi Tanpa Korbankan Karryawan

    14 September 20250

    egah Abuse of Power Aparat, Pembahasan RUU Perampasan Aset Harus Sejalan dengan RUU KUHAP

    14 September 20250

    Jaga Kesehatan Pekerja, Komisi IX Dorong Penerapan Upah UMK Berjalan Konsisten

    14 September 20250

    Komisi IX Apresiasi Kebijakan 60% Tenaga Kerja Lokal di Gresik

    13 September 20250
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    © 2025 Medpolindo. Designed by Aco.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?