Close Menu
MedpolindoMedpolindo
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    MedpolindoMedpolindo
    Login
    • Nasional
    • MPR
    • DPR
    • DPD
    • Daerah
    • Peristiwa
    • Polhukam
    • Dunia
    MedpolindoMedpolindo
    • DPR
    • MPR
    • DPD
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    Beranda » Komisi V Minta Perpanjangan Runway Bandara Siboru di Kabupaten Fakfak
    DPR

    Komisi V Minta Perpanjangan Runway Bandara Siboru di Kabupaten Fakfak

    redaksiBy redaksi11 Desember 202423 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae/Ist
    Bagikan
    Facebook Twitter LinkedIn Copy Link

    Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, menyoroti beberapa aspek penting terkait infrastruktur di Bandara Siboru, Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Salah satu usulan utama adalah perpanjangan landasan pacu (runway) Bandara Siboru dari panjang 1.600 meter menjadi 2.100 meter. Perpanjangan ini diperlukan untuk memungkinkan pesawat mendarat dan lepas landas dari dua arah, menyesuaikan arah angin, demi keselamatan penerbangan.


    “Perpanjangan runway penting agar pesawat dapat mendarat dan lepas landas dengan aman, tergantung arah angin. Selain itu, saya melihat masih ada galian-galian dalam di sekitar area bandara yang dapat membahayakan penerbangan. Oleh karena itu, kami datang ke sini untuk meminta perpanjangan runway,” jelas Ridwan dalam Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Senin (9/12/2024).


    Ridwan, yang merupakan politisi Fraksi Partai Golkar, juga menyoroti kondisi jalan dari Bandara Torea menuju Bandara Siboru. Perjalanan yang memakan waktu hingga 3–4 jam dinilai tidak layak karena kontur jalan yang kurang ideal. “Jalan ini sangat membahayakan masyarakat, khususnya pengguna jalan. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah berencana membangun jalan baru, tetapi ada kendala terkait pembebasan lahan. Masyarakat mengeluhkan belum adanya ganti rugi yang memadai,” ungkap Ridwan.


    Untuk mengatasi kendala tersebut, Komisi V DPR RI telah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Fakfak. Ridwan menyatakan bahwa anggaran untuk pembebasan lahan kemungkinan akan diusulkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.


    “Hal ini harus segera dilakukan, mengingat mobilitas di Papua sangat bergantung pada transportasi udara, sementara infrastruktur jalan masih terbatas. Di Kabupaten Fakfak sendiri, terdapat potensi industri seperti pupuk, kelapa sawit, dan pala. Kehadiran infrastruktur yang baik akan mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat,” tambah Ridwan.


    Ridwan juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur sebagai langkah awal untuk menarik investasi swasta di kawasan timur Indonesia. “Berbeda dengan di Jawa, di mana swasta lebih dahulu masuk, lalu didukung oleh pemerintah. Di kawasan timur, pemerintah harus memulai terlebih dahulu sebelum swasta datang,” tegasnya.


    Selain itu, Ridwan meminta perhatian terhadap kesiapan infrastruktur menjelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Ia menyoroti dua aspek utama, yakni peningkatan ekonomi dan keselamatan pengguna transportasi. “Kami ingin memastikan perjalanan masyarakat aman, nyaman, dan selamat. Meski tingkat kecelakaan telah menurun, Komisi V DPR meminta seluruh pemangku kepentingan sektor perhubungan meningkatkan upaya untuk mencapai zero accident,” tuturnya.


    Sementara itu, Wakil Bupati Fakfak, Yohana Dina Hindom, berharap agar pembangunan infrastruktur transportasi di Kabupaten Fakfak terus ditingkatkan guna mendukung perekonomian daerah. “Potensi Fakfak dapat meningkatkan pendapatan daerah. Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat atas perhatian ini. Pemda juga telah menyiapkan anggaran untuk pembebasan lahan di lintas jalan menuju Bandara Siboru. Kami berharap akses ke Kabupaten Fakfak semakin mudah,” ujar Yohana.

    APBN DPR RI Indonesia Ridwan Bae
    Share. Facebook Twitter Copy Link

    Berita Terkait

    Bonnie Triyana: Kalau Proyek Penulisan Sejarah Bersifat Selektif dan Parsial, Lebih Baik Hentikan Saja

    18 Juni 2025

    Sengketa 4 Pulau Tuntas, Bahtra Puji Kepemimpinan Dasco Ahmad di DPR

    18 Juni 2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    BERITA TERKINI

    Bonnie Triyana: Kalau Proyek Penulisan Sejarah Bersifat Selektif dan Parsial, Lebih Baik Hentikan Saja

    18 Juni 20250

    Sengketa 4 Pulau Tuntas, Bahtra Puji Kepemimpinan Dasco Ahmad di DPR

    18 Juni 20250

    Ali Zamroni Usul, Alihkan Penerbangan Umrah Ke BIJB Kertajati

    18 Juni 20250

    Menkop Budi Arie Bangga 80 Ribu Kopdes Merah Putih Sukses Terwujud

    18 Juni 20251

    Puan Minta Penyimpangan Penerimaan Siswa Baru Ditindak Tegas, Dorong Evaluasi Sistem Pendaftaran

    17 Juni 20250
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    © 2025 Medpolindo. Designed by Aco.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?