Close Menu
MedpolindoMedpolindo
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    MedpolindoMedpolindo
    Login
    • Nasional
    • MPR
    • DPR
    • DPD
    • Daerah
    • Peristiwa
    • Polhukam
    • Dunia
    MedpolindoMedpolindo
    • DPR
    • MPR
    • DPD
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    Beranda » Keliling Sekolah Tidak Layak di Kupang, NTT, Anita Jacoba Gah Desak Rehabilitasi Infrastruktur Satuan Pendidikan di 3T
    DPR

    Keliling Sekolah Tidak Layak di Kupang, NTT, Anita Jacoba Gah Desak Rehabilitasi Infrastruktur Satuan Pendidikan di 3T

    redaksiBy redaksi6 Desember 202483 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Anggota Komisi X DPR RI Anita Jacoba Gah/Int
    Bagikan
    Facebook Twitter LinkedIn Copy Link

    Anggota Komisi X DPR RI Anita Jacoba Gah bersama Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi X DPR RI meninjau kondisi sejumlah sekolah yang tidak layak di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (6/12/2024). Selama tinjauan berlangsung, ia menemui berbagai fasilitas pendidikan yang memprihatinkan, mulai dari ruang kelas yang rusak hingga gedung yang nyaris tak layak disebut tempat belajar.


    “Yang kita lihat tadi itu sangat menyedihkan. Ruang belajar lebih layak untuk kandang binatang dibandingkan sekolah. Ada tujuh ruang kelas rusak berat, plafon bolong, lantai retak, dan ruang guru yang benar-benar tidak pantas. Ini menjadi perhatian serius,” ujar Anita kepada medpolindo.com usai agenda peninjauan sekolah.


    Berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2023, NTT menempati posisi terendah dalam indeks kualitas fasilitas pendidikan nasional. Dari sekitar 7.000 sekolah dasar dan menengah di NTT, lebih dari 35 persen mengalami kerusakan berat. 


    Diketahui, Kabupaten Kupang menjadi salah satu wilayah dengan angka kerusakan tertinggi, dengan 28 persen sekolah membutuhkan rehabilitasi mendesak. Kondisi ini, jika dibiarkan, menghambat hak anak-anak untuk memperoleh pendidikan yang layak. 


    Tidak jarang siswa terpaksa belajar dalam kondisi jauh dari kata layak atau memanfaatkan gubug rusak yang berisiko membahayakan keselamatan mereka. Sebab itu, ia menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan alokasi anggaran lebih besar melalui Komisi X DPR RI.


    Ia pun mendorong agar pemangku kepentingan terkait dilibatkan secara aktif untuk mempercepat rehabilitasi fasilitas pendidikan, mengingat skala kerusakan yang membutuhkan intervensi teknis mendesak. “Saya akan meminta pihak-pihak terkait agar dilibatkan langsung. Hal ini perlu, karena penanganan kerusakan infrastruktur di sekolah tidak cukup hanya melalui anggaran rutin pendidikan. Dibutuhkan pendekatan lintas sektor untuk solusi nyata,” imbuhnya.


    Ia mengingatkan kepada seluruh pihak bahwa kondisi sekolah yang rusak tidak hanya menghambat proses belajar-mengajar, tetapi juga menciptakan kesenjangan pendidikan antardaerah. Di wilayah perkotaan, fasilitas pendidikan jauh lebih memadai dibandingkan daerah terpencil seperti Kupang. Hal ini menambah tantangan dalam upaya pemerataan kualitas pendidikan yang menjadi target nasional.


    “Kita tidak boleh mengabaikan ini. Anak-anak di NTT memiliki hak yang sama dengan anak-anak di Jakarta atau kota besar lainnya. Infrastruktur pendidikan yang layak adalah langkah pertama untuk memastikan masa depan mereka,” ujar Anita.


    Baginya, dukungan publik serta prioritas kebijakan akan menjadi kunci utama untuk memutus rantai ketertinggalan ini. Dalam waktu dekat. Oleh karena itu, Politisi Fraksi Partai Demokrat itu berharap pemerintah pusat segera merespons dengan alokasi dana rehabilitasi besar-besaran, setidaknya untuk sekolah-sekolah yang paling mendesak.


    Sebagai informasi, ada 5 (lima) sekolah yang ditinjau oleh Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi X DPR RI. Di antaranya, SMPN 2 Kupang Timur, SMPN 1 Amabi Oefeto, SMKN 1 Amabi Oefeto, SMAN 1 Amabi Oefeto, SMAN 1 Kupang Tengah.

    Anita Jacoba Gah DPR RI Indonesia
    Share. Facebook Twitter Copy Link

    Berita Terkait

    Poltekkes Diminta Siapkan SDM Kesehatan Unggul Lewat Penyempurnaan Desain Pendidikan

    3 Juli 2025

    Diatur di Luar Rezim Ketenagakerjaan Formal, Penyusunan RUU PPRT Perlu Kehati-hatian

    3 Juli 2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    BERITA TERKINI

    Poltekkes Diminta Siapkan SDM Kesehatan Unggul Lewat Penyempurnaan Desain Pendidikan

    3 Juli 20250

    Diatur di Luar Rezim Ketenagakerjaan Formal, Penyusunan RUU PPRT Perlu Kehati-hatian

    3 Juli 20250

    Serap Aspirasi RUU Perlindungan Saksi dan Korban, Komisi XIII Kunjungi Kanwil Kemenhum Riau

    2 Juli 20250

    Azis Subekti Sebut DOB Papua Butuh Pengawalan Serius, Bukan Sekadar Anggaran

    2 Juli 20250

    Bantuan Makanan untuk Gaza Disusupi Narkotika, Komisi I: Lebih Buruk dari Holocaust

    2 Juli 20250
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    © 2025 Medpolindo. Designed by Aco.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?