Close Menu
MedpolindoMedpolindo
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    MedpolindoMedpolindo
    Login
    • Nasional
    • MPR
    • DPR
    • DPD
    • Daerah
    • Peristiwa
    • Polhukam
    • Dunia
    MedpolindoMedpolindo
    • DPR
    • MPR
    • DPD
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    Beranda » Penanganan Kasus Kekerasan di Sekolah Perlu Kerja Sama Terpadu Antarkementerian
    DPR

    Penanganan Kasus Kekerasan di Sekolah Perlu Kerja Sama Terpadu Antarkementerian

    redaksiBy redaksi29 November 202422 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Wakil Ketua Komisi X DPR RI Mahfudz Abdurrahman./Ist
    Bagikan
    Facebook Twitter LinkedIn Copy Link

    Kasus kekerasan di lingkungan sekolah cenderung meningkat setiap tahunnya. Hal ini terlihat pada data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) yang menyebutkan hingga September 2024 tercatat, terdapat 293 kasus kekerasan di sekolah. Jumlah ini melebihi total kasus di tahun 2023 yakni sebesar 285 kasus.

    Menanggapi hal tersebut Wakil Ketua Komisi X DPR RI Mahfudz Abdurrahman menyatakan pentingnya sinergi dan kolaborasi dalam ekosistem pendidikan. Sehingga diharapkan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan peserta didik di lingkungan sekolah dapat teratasi secara komprehensif.

    “Realitanya sekarang ada perebutan pengaruh antara kekuatan yang konstruktif dan ada kekuatan yang destruktif lewat sarana yang berbasis digital. Maka perlu adanya kerja sama terpadu antarkementerian yang dalam hal ini bukan hanya Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, tapi juga Kementerian Agama, serta Kementerian Komunikasi dan Digital,” jelasnya saat memimpin Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI ke SMP Negeri 6 Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (28/11/2024).

    Di samping itu, ia juga mengingatkan pentingnya peran lembaga pendidikan terutama sekolah untuk dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang mengedepankan kreativitas dan inovasi. “Sehingga peserta didik harapannya nanti lebih terangsang untuk belajar melalui penerapan pembelajaran dengan pola-pola yang lebih fun dan tidak menjenuhkan,” imbuh Politisi Fraksi PKS ini.

    Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhyiddin juga menekankan pentingnya pendidikan dalam aspek formal dan informal, sebagaimana yang sudah berlangsung di SMP Negeri 6 Makassar. Sehingga diharapkan kedua aspek pendidikan ini dapat bersinergi untuk menenkan terjadinya kasus kekerasan di sekolah.

    “Pendidikan formal yaitu yang dilaksanakan guru di sekolah itu sendiri sesuai dengan kurikulum, dan informalnya adalah apa yang disebut dengan pendidikan di dalam lingkup keluarga. Jadi kalau kita dua itu bersinergi tentu ini merupakan salah satu bentuk pencegahan terhadap kasus kekerasan di sekolah,” ungkapnya.

    Secara umum Komisi X DPR RI mengapresiasi keberhasilan pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan di Kota Makassar, dan meminta merekomendasikan agar kampanye antiperundungan dilakukan dengan melibatkan seluruh elemen sekolah, orang tua, dan masyarakat.

    Komisi X DPR RI juga mendukung langkah perlindungan bagi anak-anak dari paparan konten berbahaya di media sosial, yang ujungnya dapat menimbulkan perilaku kekerasan.

    DPR RI Indonesia JPPI
    Share. Facebook Twitter Copy Link

    Berita Terkait

    Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi dan WBS di Setjen DPR: Upaya Tegakkan Integritas Birokrasi

    30 Juni 2025

    HUT ke-79 Polri, Cucun Dorong Penguatan Transformasi Digital dan Pendekatan Humanis

    30 Juni 2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    BERITA TERKINI

    Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi dan WBS di Setjen DPR: Upaya Tegakkan Integritas Birokrasi

    30 Juni 20250

    HUT ke-79 Polri, Cucun Dorong Penguatan Transformasi Digital dan Pendekatan Humanis

    30 Juni 20250

    Tanggapi Putusan Soal Pemilu, Komisi II: MK Tak Seharusnya Buat Norma Baru

    30 Juni 20250

    Respons Putusan MK, Komisi II Bahas Opsi Pemilu Eksekutif dan Legislatif Terpisah

    29 Juni 20250

    Cucun Yakini Presiden Prabowo Berkomitmen Kembangkan Pesantren Sesuai Amanat UU

    29 Juni 20250
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    © 2025 Medpolindo. Designed by Aco.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?