Close Menu
MedpolindoMedpolindo
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    MedpolindoMedpolindo
    Login
    • Nasional
    • MPR
    • DPR
    • DPD
    • Daerah
    • Peristiwa
    • Polhukam
    • Dunia
    MedpolindoMedpolindo
    • DPR
    • MPR
    • DPD
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    Beranda » Iman Adinugraha: Impor Baja Murah dari China Ancam Industri Dalam Negeri
    DPR

    Iman Adinugraha: Impor Baja Murah dari China Ancam Industri Dalam Negeri

    redaksiBy redaksi30 Oktober 202423 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Anggota Komisi VII DPR RI Iman Adinugraha/Ist
    Bagikan
    Facebook Twitter LinkedIn Copy Link

    Anggota Komisi VII DPR RI Iman Adinugraha, menyampaikan keprihatinan mendalam terkait maraknya impor baja murah dari China yang dinilai mengancam industri dalam negeri. Baja-baja impor yang membanjiri Indonesia diketahui berasal dari kelebihan kapasitas global sebesar 632 juta ton, namun memiliki kualitas rendah dan mayoritas tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Masalah ini dikhawatirkan akan berdampak pada ketahanan industri, kesehatan publik, serta keamanan konstruksi dalam negeri.

    “Masuknya baja murah berkualitas rendah ini mengancam keberlangsungan industri baja dalam negeri yang saat ini sudah berusaha keras untuk memenuhi standar kualitas nasional. Produk-produk baja yang tidak memenuhi SNI dapat menimbulkan risiko bagi proyek-proyek konstruksi, baik infrastruktur maupun bangunan publik, yang pada akhirnya mengancam keselamatan masyarakat,” ujar Iman melalui rilis yang diterima medpolindo.com, di Jakarta, Rabu (30/10/2024).

    Iman menambahkan bahwa produk baja murah ini tidak hanya merusak daya saing industri dalam negeri, tetapi juga meningkatkan risiko kegagalan struktural karena tidak memenuhi standar kualitas.

    “Tahun 2024 ini saja, impor baja dari China mengalami lonjakan signifikan. Produk ini terus masuk ke pasar Indonesia dengan harga murah karena overcapacity di negara asal, namun kualitasnya jauh di bawah standar yang seharusnya. Jika baja ini digunakan sebagai bahan baku di sektor konstruksi atau industri berat, potensi kerugiannya sangat besar,” jelas Politisi Fraksi Partai Demokrat ini.

    Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai kasus telah membuktikan bahwa penggunaan baja impor yang tidak sesuai SNI dapat berujung pada bencana. Salah satu studi kasus yang mengemuka adalah runtuhnya beberapa proyek konstruksi di Indonesia dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

    Pada tahun 2021, sebuah proyek pembangunan jembatan di Sumatera Barat mengalami keruntuhan saat dalam proses konstruksi, di mana investigasi lebih lanjut mengungkap bahwa baja yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi SNI dan cenderung rentan terhadap korosi dan beban berat. Kerugian yang diakibatkan oleh kegagalan ini mencapai miliaran rupiah dan bahkan mengancam keselamatan pekerja serta masyarakat di sekitarnya.

    “Bukan hanya industri kita yang dirugikan, tetapi juga nyawa masyarakat menjadi taruhannya. Kita harus memastikan agar produk yang beredar di pasaran benar-benar memenuhi standar yang telah ditetapkan. Ini bukan sekadar masalah bisnis atau persaingan, tetapi menyangkut keamanan dan keselamatan rakyat,” tegasnya.

    Karena itu, ia mendesak pemerintah untuk melakukan evaluasi menyeluruh terkait kebijakan impor baja, serta memperketat pengawasan atas produk-produk baja yang masuk ke Indonesia. Ia juga meminta agar ada transparansi dan penguatan data terkait jumlah serta kualitas baja impor yang tidak lolos SNI, guna menghindari risiko di masa mendatang.

     “Sudah saatnya kita berfokus pada upaya perlindungan industri baja nasional, baik dengan meningkatkan kapasitas produksi, mengurangi ketergantungan impor, hingga memperkuat regulasi SNI. Hal ini juga perlu diimbangi dengan tindakan tegas terhadap perusahaan yang masih menggunakan baja murah tak bersertifikat SNI. Kita harus bertindak cepat dan tegas agar industri baja nasional dapat tumbuh dan berkembang, sekaligus memastikan keselamatan masyarakat terjamin,” tegasnya.

    Komisi VII DPR RI, yang menangani urusan industri, umkm serta pariwisata, akan terus mengawal persoalan ini dan berupaya mendorong pemerintah untuk mengambil langkah nyata dalam melindungi industri dan masyarakat dari dampak buruk baja impor berkualitas rendah.

    DPR RI Iman Adinugraha SNI
    Share. Facebook Twitter Copy Link

    Berita Terkait

    Bonnie Triyana: Kalau Proyek Penulisan Sejarah Bersifat Selektif dan Parsial, Lebih Baik Hentikan Saja

    18 Juni 2025

    Sengketa 4 Pulau Tuntas, Bahtra Puji Kepemimpinan Dasco Ahmad di DPR

    18 Juni 2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    BERITA TERKINI

    Bonnie Triyana: Kalau Proyek Penulisan Sejarah Bersifat Selektif dan Parsial, Lebih Baik Hentikan Saja

    18 Juni 20250

    Sengketa 4 Pulau Tuntas, Bahtra Puji Kepemimpinan Dasco Ahmad di DPR

    18 Juni 20250

    Ali Zamroni Usul, Alihkan Penerbangan Umrah Ke BIJB Kertajati

    18 Juni 20250

    Menkop Budi Arie Bangga 80 Ribu Kopdes Merah Putih Sukses Terwujud

    18 Juni 20251

    Puan Minta Penyimpangan Penerimaan Siswa Baru Ditindak Tegas, Dorong Evaluasi Sistem Pendaftaran

    17 Juni 20250
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    © 2025 Medpolindo. Designed by Aco.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?