Close Menu
MedpolindoMedpolindo
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    MedpolindoMedpolindo
    Login
    • Nasional
    • MPR
    • DPR
    • DPD
    • Daerah
    • Peristiwa
    • Polhukam
    • Dunia
    MedpolindoMedpolindo
    • DPR
    • MPR
    • DPD
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    Beranda » Menghadirkan TNI yang Sejahtera dan Andal Bagian dari Transformasi Militer Indonesia
    DPR

    Menghadirkan TNI yang Sejahtera dan Andal Bagian dari Transformasi Militer Indonesia

    redaksiBy redaksi25 Oktober 202422 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PAN, Okta Kumala Dewi/Ist
    Bagikan
    Facebook Twitter LinkedIn Copy Link

    Di tengah kompleksitas keamanan global yang semakin dinamis, Indonesia dituntut untuk memperkuat pertahanannya. Bagi Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PAN, Okta Kumala Dewi, transformasi militer menjadi salah satu pilar utama untuk menjaga kedaulatan negara di era modern ini. Tak hanya sekadar memperkuat alutsista (alat utama sistem persenjataan), ia juga menekankan pentingnya kesejahteraan prajurit sebagai fondasi kekuatan militer.

    Dalam pandangannya, kesiapan tempur yang andal adalah hasil dari keseimbangan antara tiga elemen utama dalam pertahanan: hardware (alutsista), wetware (organisasi), dan software (doktrin). “Ketiganya harus diperkuat dan ditingkatkan agar Indonesia memiliki kemampuan tempur yang benar-benar andal,” ujar OKD kepada Parlementaria, Jumat (25/10/2024). Namun, ia juga menekankan bahwa teknologi dan sistem yang kuat tak akan cukup tanpa dukungan kesejahteraan prajurit.

    “Prajurit adalah garda terdepan dalam mempertahankan kedaulatan negara. Kesejahteraan mereka perlu diperhatikan serius. Jangan sampai mereka masih memikirkan bagaimana anak-anaknya bisa bersekolah atau mendapatkan makanan bergizi hanya karena terbatasnya kesejahteraan,” tegas Politisi Fraksi PAN ini.

    Data terbaru dari Global Firepower menempatkan Indonesia di posisi ke-13 dari 145 negara dalam daftar kekuatan militer dunia. Meski tergolong cukup tinggi, anggaran pertahanan Indonesia masih berada di bawah 1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), jauh di bawah negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia yang mengalokasikan anggaran lebih tinggi untuk sektor pertahanan. Ia meyakini bahwa dengan peningkatan anggaran, Indonesia dapat lebih optimal dalam menghadapi ancaman keamanan yang semakin kompleks.

    “Meningkatkan anggaran pertahanan menjadi prioritas, terutama untuk mendukung kesejahteraan prajurit dan memperkuat kemampuan tempur,” jelasnya. Ia juga menggarisbawahi pentingnya Rancangan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) yang memuat aturan kesejahteraan prajurit.

    Transformasi militer ini diharapkan dapat membawa TNI menjadi kekuatan bersenjata utama di Asia Timur, bersanding dengan negara-negara maju di kawasan. Dengan TNI yang profesional dan prajurit yang sejahtera, Indonesia dapat memantapkan perannya sebagai kekuatan militer yang tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga tangguh dalam menghadapi tantangan global.

    Ia berkomitmen untuk mendorong pemerintah agar mewujudkan visi ini melalui peraturan yang mendukung serta anggaran yang memadai, menjadikan TNI tidak hanya sebagai simbol, tetapi juga sebagai garda utama pertahanan bangsa yang dihormati di kancah internasional. 

    Anggota Komisi I DPR RI Okta Kumala Dewi
    Share. Facebook Twitter Copy Link

    Berita Terkait

    Mardani Dorong Pemprov Jakarta dan Pusat Kolaborasi Tangani Banjir Jakarta

    10 Juli 2025

    Forum Bakohumas Tekankan Partisipasi Publik Bermakna dalam Proses Legislasi

    10 Juli 2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    BERITA TERKINI

    Tiga Catatan Darmadi untuk Kemenkop: Roadmap Kabur, Tugas Tak Jelas, Eksekusi Telat

    10 Juli 20250

    Mardani Dorong Pemprov Jakarta dan Pusat Kolaborasi Tangani Banjir Jakarta

    10 Juli 20250

    Forum Bakohumas Tekankan Partisipasi Publik Bermakna dalam Proses Legislasi

    10 Juli 20250

    Warga 3T Tak Rasakan Nilai Pancasila, Negara Harus Hadir Lewat Layanan Dasar

    9 Juli 20250

    KUHAP Lama Berusia 44 Tahun, DPR Targetkan Revisi untuk Peradilan yang Adil

    9 Juli 20250
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    © 2025 Medpolindo. Designed by Aco.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?