Close Menu
MedpolindoMedpolindo
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    MedpolindoMedpolindo
    Login
    • Nasional
    • MPR
    • DPR
    • DPD
    • Daerah
    • Peristiwa
    • Polhukam
    • Dunia
    MedpolindoMedpolindo
    • DPR
    • MPR
    • DPD
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    Beranda » Kerja Sama Militer, Aspek Penting Pertemuan Antar-Parlemen Indonesia dan Papua Nugini
    DPR

    Kerja Sama Militer, Aspek Penting Pertemuan Antar-Parlemen Indonesia dan Papua Nugini

    redaksiBy redaksi29 September 202432 Mins Read
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Bagikan
    Facebook Twitter LinkedIn Copy Link

     DPR RI menerima Kunjungan Kehormatan dari Ketua Parlemen Papua Nugini, Job Pomat, guna memperkuat hubungan bilateral antarkedua negara serta membahas potensi kerja sama ke depan. Pertemuan bilateral ini digelar di Gedung Nusantara, DPR RI, Kompleks Parlemen, Jumat (27/9/2024).

    Dalam rangka menjaga kedaulatan antarnegara satu sama lain, Wakil Ketua DPR RI Lodewijk F. Paulus menerangkan pertemuan ini juga sempat membahas tanah Papua yang bersinggungan dengan Negara Papua Nugini. Sebab, pulau yang berada di kawasan timur Indonesia dengan memiliki enam provinsi di dalamnya itu sampai saat ini masih banyak konflik di dalamnya.

    “Kemarin juga si Philip ya, pilot dari Susi Air, dari Selandia baru itu bebas dengan menggunakan sistem senjata sosial. Jadi bukan menggunakan alutsista, sistem kekerasan, tapi itu ternyata bisa diselesaikan dengan baik,” jelas Lodewijk kepada medpolindo.com usai pertemuan kunjungan kehormatan tersebut.

    Karena itu, menurutnya, kecenderungan wilayah yang berbatasan langsung dengan negara lain adalah memiliki intensitas konflik yang tinggi. Tidak hanya di Indonesia, di berbagai negara lain pun demikian.

    “Ya katakan Korea Utara, Korea Selatan, Jepang, termasuk kita lihat. kalau kita lihat di Palestina, kemudian kita lihat juga di Lebanon sekarang dan lain sebagainyax Nah, itu memang potensi terjadi, katakan konflik besar, yang ujung-ujungnya bisa menjadi perang besar. Kalau sudah terjadi peperangan, siapa? Yang rugi adalah siapa? Masyarakat,” jelas Mantan Danjen Kopassus dengan pangkat Letjen TNI AD ini.

    Karena itu, dengan adanya diplomasi antarkedua negara ini, dibukalah kerja sama militer berupa latihan bersama yang tidak semata-mata meningkatkan kemampuan teknis, tetapi juga saling pengertian.

    “Sebagai dua negara yang bertetangga itu, bisa kita jaga. Supaya konflik-konflik yang ujung-ujungnya merugikan rakyat, tidak terjadi. Coba sekarang Lebanon, Hizbullah yang itu. Masyarakat yang mengungsi. Emangnya di pengungsian enak? Gak ada yang enak di pengungsian. Itu kira-kira itu. Jadi pasti ada nanti kerja sama peran apa,” tutup Politisi Fraksi Partai Golkar ini. 

    DPR RI Indonesia
    Share. Facebook Twitter Copy Link

    Berita Terkait

    Dua Langkah atasi Arogansi Israel

    13 Oktober 2025

    Ateng Sutisna: Penggunaan Etanol dalam BBM Belum Tepat Untuk Mesin Kendaraan Saat Ini

    13 Oktober 2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    BERITA TERKINI

    Dua Langkah atasi Arogansi Israel

    13 Oktober 20250

    Ateng Sutisna: Penggunaan Etanol dalam BBM Belum Tepat Untuk Mesin Kendaraan Saat Ini

    13 Oktober 20250

    Jembatan Pancimas Maju Jelita, Novita Wijayanti: Bukti Nyata Perjuangan Aspirasi Rakyat Cilacap

    13 Oktober 20250

    Indrajaya Apresiasi Pembentukan Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua

    12 Oktober 20250

    Salurkan Bantuan di Purwakarta, Saan Mustopa Tegaskan Jangan Ada Pemotongan Dana PIP

    12 Oktober 20250
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Redaksi
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    © 2025 Medpolindo. Designed by Aco.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?