Ketua Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI Djaka Dwi Winarko memimpin rapat kerja Korpri dengan agenda evaluasi program kerja tahun 2022 dan rencana program kerja tahun 2023. Ia bersyukur pada tahun ini kasus Covid-19 sudah mulai mereda, sehingga kegiatan-kegiatan KORPRI sudah mulai berjalan normal kembali.
“Jadi kita Alhamdulillah ya masuk di tahun 2022 terutama pertengahan (tahun), Covid-nya sudah mulai mereda, sehingga kegiatan-kegiatan KORPRI juga sudah mulai normal kembali gitu ya. Sehingga kita siapkan mudah-mudahan di 2023 ini semuanya (kegiatan-kegiatan KORPRI) bisa berjalan dengan lebih aktif lagi,” ujarnya kepada medpolindo.com di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Jumat (17/2/2023).
KORPRI DPR RI lanjut Djaka, hadir menjadi sebuah wadah di luar kedinasan yang melekat di Sekretariat Jenderal DPR RI. Dengan salah satu misinya adalah membantu melaksanakan tugas Setjen DPR RI. Di sisi lain, Djaka menilai bahwa tugas KORPRI adalah menjadi wadah yang mampu menampung program-program dari anggotanya guna meningkatkan koordinasi kerja satu sama lain.
“Programnya ya tentu kita sesuaikan karena ini organisasi kedinasan. Kita menggunakan pendekatan-pendekatan program-programnya pasti program sosial, program keagamaan, program olahraga, program budaya, sehingga dengan program-program itu mungkin nanti jiwanya itu kuat, raganya juga sehat, dan solidaritas kerjasama, team work, itu akan mudah-mudahan bisa terbentuk. Sehingga nanti masalah-masalah pekerjaan yang biasanya kita hadapi, masalah koordinasi itu bisa lebih ditingkatkanlah,” ujarnya.
Kepala Pusat Teknologi Informasi Setjen DPR RI ini menilai, pendekatan-pendekatan yang dilakukan, terutama di bidang olahraga seperti futsal, sepak bola, senam, hingga skateboard diharapkan mampu menjangkau masyarakat, khususnya masyarakat milenial. Dengan begitu, informasi mengenai DPR dan Kesetjenan bisa tersampaikan kepada masyarakat.
Djaka juga dengan bangga menyampaikan bahwa KORPRI sudah menjadi organisasi yang relatif mandiri. Sebab, dari sisi pembiayaan organisasi sudah bersifat swadaya mandiri dari anggota yang dikelola dengan baik. Nantinya, anggaran tersebut akan digunakan untuk kegiatan sosial, kegiatan keagamaan, kegiatan budaya, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang bermanfaat.
“Nah dari 2023 tadi, kita evaluasi mana yang bisa diefisienkan dan juga yang penting tadi juga ditemukan bahwa sebetulnya kita bisa kolaborasi atau kerjasama dengan dinas (kegiatan kedinasan). Sehingga kita siapkan mudah-mudahan di 2023 ini semuanya bisa berjalan dengan lebih aktif lagi,” tutupnya.