Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas/EBY) mendorong kolaborasi dan pengembangan potensi besar industri perfilman Indonesia dan Meksiko. Kolaborasi film dan karya seni ini akan semakin memperkaya wawasan serta memperkenalkan film Indonesia-Meksiko ke kancah internasional. Ia menekankan pentingnya festival film dan pemanfaatan teknologi digital untuk membangun masa depan perfilman nasional.

Hal tersebut disampaikan Edhie Baskoro yang juga Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI ketika mengunjungi Instituto Mexicano de Cinematografía (IMCINE), lembaga perfilman resmi milik negara yang merupakan bagian dari Kementerian Kebudayaan Meksiko di Mexico City (29/7/25).

Fungsi utama IMCINE adalah memproduksi film nasional, pameran dan promosi film Meksiko, pelestarian arsip film, hingga edukasi bidang audiovisual. Lembaga ini mendukung proyek film melalui pendanaan terbuka (open calls). Siapa pun yang memiliki proyek film dapat mendaftar untuk mendapatkan dukungan finansial.

EBY Wakil Rakyat dari Partai Demokrat ini menyampaikan bahwa kebudayaan adalah nafas bangsa, diplomasi adalah wajahnya. “Kami hadir dari Tanah Air Indonesia, negeri ribuan pulau, ribuan bahasa, yang satu dalam semangat: harmoni dalam keberagaman,” ungkapnya.

Dr. Edhie Baskoro Yudhoyono lulusan S3 IPB University ini menyampaikan bahwa seni, budaya, dan kreativitas adalah jembatan kemanusiaan.

“Meksiko dan Indonesia, dua negeri kaya sejarah, bertemu dalam semangat luhur yang tak bisa dibeli: keindahan, keberagaman, dan jati diri.”

Edhie Baskoro yang juga merupakan eksekutif produser dari film Indonesia “Gak Nyangka..!!” yang baru-baru ini berlayar di bioskop nasional, pada kesempatan ini menyampaikan harapannya agar Indonesia dan Meksiko dapat menjalin berbagai kerja sama di bidang kreatif, khususnya perfilman.

“Kami sangat mengharapkan adanya kerja sama antara Indonesia dan Meksiko, mulai dari festival budaya bersama; kolaborasi film, animasi dan musik tradisional; pertukaran seniman dan pelajar kreatif; hingga promosi dari tagline kami ‘Wonderful Indonesia’ dan inclusive creative economy (ekonomi kreatif yang inklusif).”

“Saya percaya kita dapat meningkatkan kerjasama melalui festival film yang melibatkan karya dari kedua negara. Festival ini dapat menjadi platform yang baik untuk memperkenalkan film dan budaya Indonesia dan Meksiko ke audiens internasional.”

Edhie Baskoro Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini pun menyampaikan apresiasi tingginya kepada Kementerian Kebudayaan Meksiko khususnya IMCINE yang telah bersedia membuka ruang dialog dan kolaborasi.

“Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Kementerian Kebudayaan Meksiko (IMCINE), yang telah membuka ruang dialog dan kolaborasi antarbangsa.”

Lebih lanjut, EBY juga menyampaikan apresiasinya kepada Meksiko atas kontribusinya dalam industri hiburan Indonesia melalui hadirnya bioskop Cinepolis.

“Tak lupa, kami juga menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Meksiko atas kontribusi dan kepercayaannya dalam berinvestasi di industri hiburan Indonesia melalui hadirnya jaringan bioskop Cinepolis. Hal ini menunjukkan komitmen Meksiko dalam memperkuat ekosistem perfilman Indonesia dari sisi infrastruktur dan akses tontonan publik.”

Selama kunjungannya, Ibas Wakil Rakyat dari Dapil Jatim VII yang juga sangat menggemari karya seni film ini kemudian menyampaikan beberapa telenovela Meksiko yang populer dan terkenal di Indonesia.

“Karya-karya telenovela Meksiko yang populer dan terkenal di Indonesia antara lain adalah Marimar, Rosalinda, Maria Mercedes, Esmeralda, dan Carita de Ángel.” “Telenovela ini dikenal karena alur ceritanya yang menarik, seringkali melibatkan kisah cinta, drama keluarga, dan intrik yang kompleks. Sehingga sangat digemari masyarakat Indonesia,” katanya.

Akhirnya, EBY menekankan bahwa kunjungan ini membuka jalan bagi kolaborasi yang lebih erat antara Indonesia dan Meksiko di bidang perfilman.

“Ini bukan hanya tentang produksi film, tetapi juga tentang pertukaran karya seni perfilman yang akan semakin memperkaya wawasan. Saya yakin, dengan kekuatan yang kita miliki, industri film Indonesia dan Meksiko dapat maju, berkembang lebih jauh,” pungkasnya.

Dalam kunjungan ini, Edhie Baskoro hadir bersama Anggota Group Kerjasama Bilateral (GKSB) DPR RI lainnya, di antaranya ada Nafa Urbach yang juga aktris sekaligus produser dari beberapa film nasional salah satunya film horor “Ngunduh Jiwo”.

Anggota GKSB lainnya yang hadir ada Herman Khaeron, Fathi, Umbu Kabunang, Bramantyo, Dini Rahmania, dan Jefry Romdonny.

Share.

Comments are closed.

Exit mobile version