Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani menegaskan bahwa lonjakan angka pengangguran di kalangan lulusan SMA, SMK, hingga sarjana merupakan persoalan serius yang harus ditangani secara sistematis dan kolaboratif. Dalam kunjungan kerja Komisi IX DPR RI ke Sleman, Kamis (17/7/2025), Netty menyoroti pentingnya reskilling dan upskilling sebagai strategi utama menyiapkan generasi muda menghadapi pasar kerja masa depan.

“Pemerintah harus segera memperbesar alokasi anggaran untuk pelatihan keterampilan melalui revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK). Anak-anak muda perlu disiapkan untuk mengisi ceruk-ceruk baru dunia kerja, termasuk di bidang konten kreatif dan green jobs,” ujar Netty.

Ia mencontohkan bahwa tren industri masa kini menuntut keahlian yang jauh berbeda dari masa lalu, seperti keterampilan digital, pemasaran daring, pemanfaatan teknologi, hingga pekerjaan ramah lingkungan. Untuk itu, menurutnya, perlu ada inovasi dalam kurikulum pelatihan, termasuk pelatihan menjadi konten kreator, pengelola media sosial, petani milenial, serta pekerja di sektor energi terbarukan.

Namun, Netty menegaskan bahwa beban penyelesaian masalah pengangguran tidak bisa hanya ditumpukan pada Kementerian Ketenagakerjaan semata. Ia mendorong pendekatan lintas kementerian sebagaimana dilakukan dalam penanganan stunting melalui Perpres 75 Tahun 2021, yang melibatkan 17 kementerian/lembaga sekaligus.

“Kalau untuk stunting bisa lintas kementerian, kenapa penciptaan lapangan kerja tidak? Ini saatnya kementerian seperti Perindustrian, Pertanian, Perdagangan, hingga Kominfo turut menyusun strategi bersama dalam menyiapkan generasi kerja,” jelasnya.

Netty menambahkan bahwa arah pembangunan ketenagakerjaan juga harus mencerminkan kebutuhan future skill, yakni keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan masa depan yang lebih berbasis inovasi, teknologi, dan keberlanjutan.

“Reskilling dan upskilling bukan hanya tentang pelatihan ulang, tapi tentang memberi harapan baru. Kita perlu menyampaikan pesan tegas kepada dunia usaha dan industri: generasi muda Indonesia siap, asal diberi peluang dan dibekali dengan keterampilan yang relevan,” pungkasnya.

Share.

Comments are closed.

Exit mobile version