Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia Chalim menilai Kalimantan Utara (Kaltara) memiliki peluang besar untuk menjadi simpul strategis (hub) bagi aktivitas pariwisata di Kalimantan bagian utara, khususnya sebagai pintu masuk menuju destinasi unggulan seperti Pulau Maratua yang berada di Kalimantan Timur.

“Memang Maratua secara administratif masuk Kalimantan Timur, tapi secara akses, hub-nya justru di Kalimantan Utara. Ini potensi besar. Wisatawan akan senang jika dalam satu perjalanan bisa menikmati beberapa destinasi sekaligus,” ujar Chusnunia usai mengikuti kegiatan pelepasan tukik (anak penyu) di Pulau Maratua, Jumat (20/6/2025).

Menurutnya, Kaltara bisa berperan strategis sebagai daerah transit yang mampu menyediakan amenities atau fasilitas tambahan, seperti akomodasi, kuliner khas, dan atraksi singkat yang bisa dinikmati wisatawan sebelum melanjutkan perjalanan ke destinasi utama.

“Ini peluang bagi Kaltara untuk memperkuat sektor pariwisata dengan menghadirkan atraksi tambahan. Misalnya, wisatawan yang ingin ke Maratua bisa menginap semalam di Kaltara, mencoba kuliner lokal, atau menikmati wisata budaya. Itu akan memperkaya pengalaman mereka,” kata legislator dari Fraksi PKB ini.

Chusnunia juga mendorong adanya pengembangan terpadu antarprovinsi di Kalimantan untuk mendukung pariwisata regional yang saling terhubung. Ia mencontohkan, Kaltim unggul dengan wisata bahari seperti Maratua dan Kakaban, sementara Kaltara dapat menyuguhkan keunikan tersendiri.

“Setiap daerah bisa menyuguhkan keunikan. Wisata petualangan atau adventure tourism sangat kuat di Kalimantan. Tinggal bagaimana tiap daerah menguatkan karakternya,” ujarnya.

Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR RI asal daerah pemilihan Kalimantan Utara, Rahmawati, menyatakan dukungannya terhadap penguatan potensi pariwisata lokal. Menurutnya, Kaltara dapat menawarkan pengalaman yang berbeda dari daerah lain, seperti wisata sungai, hutan tropis yang masih asri, dan kuliner tradisional.

“Kita bisa kolaborasi antarprovinsi. Kalau wisatawan sudah puas dengan laut dan pantai di Kaltim, bisa lanjut ke Kaltara untuk merasakan alam yang lebih hijau, udara bersih, dan arung jeram di sungai-sungai kita,” ucap Rahmawati.

Ia menegaskan bahwa potensi tersebut akan terus diperjuangkan dalam rapat-rapat Komisi VII DPR RI bersama kementerian terkait. Tujuannya adalah agar dukungan anggaran dan kebijakan bisa mengalir ke wilayah-wilayah potensial seperti Kaltara yang masuk kategori daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Share.

Comments are closed.

Exit mobile version